2016, Perekonomian Bali Tumbuh di Atas Nasional
(Baliekbis.com), Ekonomi Bali tahun 2016 masih mampu tumbuh di atas Nasional tercatat sebesar 6,26% (cumulative to cumulative). Pertumbuhan didongkrak dari sektor Akmamin sebesar 23%, transportasi (10 persen), perdagangan (9 persen), pertanian 15% dan konstruksi 9 persen. Dalam rilis yang diterima Baliekbis dari Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Selasa (27/12/2016) disebutkan sejak dibentuknya TPID se-Provinsi Bali (tahun 2015), inflasi Bali berhasil berada di bawah inflasi nasional. Sepanjang tahun 2016 (s.d. November 2016), inflasi Bali hanya 2,54% (ytd), berada di bawah inflasi kumulatif nasional sebesar 2,59% (ytd). Inflasi Bali tahun 2016 diperkirakan masih sesuai dengan sasaran inflasi nasional 4%± 1% (yoy) dan berada di bawah target inflasi RPJMD Provinsi Bali Tahun 2016 sebesar 5,53 – 5,95% (yoy).
Sementara angka pengangguran tercatat menurun 1,89 persen pada Agustus 2016, sedangkan pada tahun 2015 sebesar 1,99 persen dan nasional 5,49 persen. Tingkat kemiskinan juga menurun 4,25 persen pada Maret 2016 sedangkan Maret 2015 mencapai 4,74% dan nasional 10,86 persen.
Disebutkan pula pertumbuhan perbankan di Bali cukup signifikan. Pertumbuhan kredit hingga Oktober 2016 mencapai 10,24% (YOY) yakni dari Rp 69,2 triliun menjadi Rp 76,32 triliun sedangkan nasional pertumbuhannya 7,37 persen (YOY). Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) hingga Oktober 2016 mencapai 6,93 persen (YOY) dari Rp 82,48 triliun menjadi Rp 87,88 triliun dan Nasional 6,55% (YOY). NPL pada Oktober 2016 hanya 2,52% (Rp1,92 triliun) sedangkan Nasional 3,26 persen.
Peran penting LPD dalam perekonomian, mengingat perkembangan LPD yang sangat pesat dengan aset yang telah mencapai Rp 13,9 triliun pada tahun 2015 dan hingga Oktober 2016 telah mencapai Rp 15,6 triliun. Berdasarkan hasil penelitian, ke depannya LPD perlu memperkuat fungsi manajemen dengan berpegang pada nilai-nilai profesionalisme. LPD perlu memiliki standarisasi dalam penggunaan sistem teknologi informasi (TI) dan LPD diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan di wilayah kerjanya antara lain melalui pelaksanaan pelatihan kewirausahaan dan pendampingan usaha serta konsultasi manajemen atau bisnis yang dapat difokuskan pada nasabah LPD masing-masing. Selain itu juga Dibutuhkan adanya lembaga pengawas khusus untuk LPD yang merupakan lembaga independen dan bertugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan.
Pertumbuhan ekonomi Bali cenderung stagnan sehingga diperlukan identifikasi faktor-faktor penghambat pertumbuhan ekonomi tersebut. Rekomendasi dari penelitian tersebut adalah kendala konektivitas di Provinsi Bali menjadi kendala utama yang harus dipecahkan di Provinsi Bali antara lain dengan pembangunan Bandara Bali Utara, kereta api, dan jalan tol yang harus didukung oleh komitmen pemerintah dalam memprioritaskan pembangunan infrastruktur penunjang. Kendala kualitas sumber daya manusia juga masih menjadi permasalahan utama antara lain dengan peningkatan upaya Pemerintah untuk penerapan wajib belajar 9 tahun dan wajib belajar 12 tahun, peningkatan pendidikan tenaga kerja siap pakai (vokasi) serta pendidikan siap wirausaha salah satunya mengadakan kursus keterampilan guna meningkatkan SDM terampil. (ist)