2018, Sekolah Agar Terapkan e-Learning
(Baliekbis.com), Saat ini dunia sudah dilanda gejala “universities disruption”, yaitu ijazah tidak penting, yang penting adalah the real-skill. Program e-learning, sejalan dengan kemajuan IT, yang sudah diterapkan sekolah/perguruan tinggi internasional, harus digagas penerapannya di Bali. Hal itu disampaikan Gubernur Mangku Pastika dalam pengarahannya kepada Kepala SMAN/SMKN Se-Bali, di Gedung Wiswa Sabha, Jumat (15/9).
Penerapan e-learning menurutnya sudah dilakukan di SMAN/SMKN Bali Mandara, sehingga diharapkan SMAN/SMKN yang lain bisa mengikuti. “Jadi saya minta para kepala sekolah setelah pulang dari kegiatan ini, langsung merancang program dan anggaran, sehingga tahun 2018 dapat kita laksanakan, dan para kepala sekolah harus memahami secara utuh program pendidikan ini untuk diterapkan di sekolah,” tegasnya di hadapan 275 kepala sekolah yang hadir. Tidak main-main, untuk memuluskan rencananya, Pastika bahkan ingin mengalokasikan dana BOS yang selama ini diperuntukkan pembelian buku menjadi pengadaan wifi ataupun program e-learning yang lain. “Contohnya SMAN Bali Mandara guru matematika dengan 75 siswa per tahun bisa menghemat dana Rp 270 juta untuk kertas, bayangkan semua sekolah bisa menerapkan, program IT pasti bisa cepat terealisasi,” imbuhnya
Penerapan IT juga menurutnya bisa mengefisienkan proses belajar mengajar, karena tidak terpaku lagi dengan proses konvensional di ruang kelas. “Siswa bisa belajar dimana saja, di halaman sekolah juga bisa dan para guru masih bisa memantau,” imbuhnya. Siswa juga tidak terpaku pada satu guru saja dalam memperoleh ilmu, dengan sistem e-learning, siswa bisa berguru pada guru-guru lain dari seluruh dunia, tinggal mengakses saja di internet.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali, TIA Kusuma Wardhani dalam laporannya juga mengungkapkan jika sistem e-learning bisa mempercepat waktu proses belajar mengajar, karena perkembangan teknologi informasi sangat cepat dan para siswa bisa juga dengan cepat mengaksesnya. Tujuan dari penerpan sistem ini menurutnya bisa meningkatkan daya serap para siswa, daya kompetensi dan kecepatan mengakses mata pelajaran, serta bisa meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Para guru juga bisa lebih profesional dalam menjalankan tugasnya mengajar di sekolah. Sementara Kepala Pusat Teknologi Informasi, Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Gogot Suharwoto, P.Hd menyatakan siap membimbing seluruh SMAN/SMKN se-Bali dalam menerapkan e-learning di masing-masing sekolah. Apalagi menurutnya berdasarkan data pemakaian internet di sekolah di Bali sudah hampir 100% jadi bisa memudahkan proses bimbingan tersebut. “Jadi mari kita gunakan internet untuk hal yang positif, jangan hanya untuk media sosial saja,” tuturnya. Kepala SMAN Bali Mandara juga siap membagikan pengalaman mereka dalam penerapan teknologi dalam proses belajar mengajar. (sus)