2019, Indonesia Targetkan 20 Juta Wisman
(Baliekbis.com), Indonesia membidik pasar turis Tiongkok sebanyak 300 ribu pada tahun 2017 mendatang menyusul dilakukannya penandatanganan MoU antara PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk atau Panorama Destination (DTN) dengan PT Centrasolusi Intiselaras yang akan bekerja sama dalam pengembangan konten digital terkait produk-produk tour ke Indonesia. Di sisi lain secara global Indonesia menargetkan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara/asing pada tahun 2019 mendatang. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pemerintah termasuk infrastruktur jalan, pelabuhan laut, Marine, dan udara. Dan yang tidak kalah pentingnya dalam menunjang perkembangan pariwisata yakni telah disiapkan teknologi informasi yang dikelola oleh Telkomsel. Hal itu dikatakan Ketua Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Hiramsyah S. Thaib kepada sejumlah wartawan pada acara Konferensi Pers Tourism, Hotel Investment & Networking Conference (THINC) Indonesia 2016 di Sofitel Nusa Dua Resort, Rabu (31/8). Hadir pada jumpa pers tersebut CEO HVS Manav Thadani, CEO PT Destinasi Tirta Dewata Renal Demiri, dan Dirut ITDC Abdulbar Mansoer.
Pada kesempatan tersebut, Hiramsyah S. Thaib menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia, sektor pariwisata, dan peluang investasi Indonesia khususnya di 10 destinasi prioritas. Dikatakan, target 20 juta yang akan berkunjung ke Indonedia di tahun 2019, bukan tidak beralasan. ‘’Saat ini Thailand sudah didatangi 25 juta wisatawan. Masak Indonesia tiga tahun lagi tidak mampu menggaet 20 juta wisatan,’’ kata Hiramsyah S. Thaib. Ditambahkan dengan potensi paiwisata yang dimiliki Indonesia rasanya tidak sulit mendatangkan 20 juta wisatawan. Indonesia memiliki dearah tujuan wisata seperti Lombok, Rajaampat, Wakatobi, Bali dan masih banyak lagi potensi alam dan budaya yang dimiliki Indonesia. Dikatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor utama dalam penghasil devisa di Indonesia. Karena itu, pemerintah mentargetkan 20 juta kunjungan wisatawan asing ke Indonesia dan menciptakan perjalanan wisatawan domestik sebanyak 275 juta perjalanan pada akhir tahun 2019. Untuk menyambut kedatangan wisatawan maka akan sangat penting melibatkan investor asing dalam penyediaan sarana akomodasi, saranan pariwisata, dan infrastruktur pariwisata di seluruh destinasi di Indonesia.
Sementara itu, CEO PT Destinasi Tirta Dewata Renal Demiri mengatakan, pengembangan destinasi prioritas akan dilakukan di kawasan Mandalika. Pariwisata Lombok saat ini berkembang begitu pesat. Oleh karena itu, kawasan ini perlu mendapat perhatian dari investor asing dalam pengembangan pariwisata Lombok ke depan. Sebagai gambaran umum, bahwa performa pariwisata Indonesia pada tahun 2015 cukup memuaskan. Hal ini ditandai dengan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 10,4 juta. Angka ini telah melebihi target pemerintah dengan kontribusi pendapatan devisa sebesar USD 12,3 miliar. Terkait wisatawan domestik pada tahun 2015 mencapai 259 juta perjalanan. Capaian jumlah wisatawan sampai semester 1 tahun 2016 yaitu 5.291.583 orang yang telah melebihi target yang dicanangkan pada semester 1 yaitu 5.100.000 orang. Jumlah wisman pada semester 1 2016 ini telah mencapai 44% dari total target kunjungan wisman tahun 2016 yang sebesar 12.000.000 orang. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi pariwisata di Indonesia pada semester 1 tahun 2016 mencapai USD 858,67 juta yang terdiri dari penanaman modal asing sebesar USD 791,99 juta dan penanaman modal dalam negeri sebesar USD 66,68 juta. Jika dibandingkan semeseter 1 tahun 2015, pada semester 1 tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 69,78%. Pada semester 12016 ini juga terjadi peningkatan realisasi PMA yang cukup signifikan yaitu sebesar 121,5% dibanding semester 1 tahun 2015.Dikatakan, untuk dapat memfasilitasi ekspektasi dan tantangan tersebut, sektor pariwisata Indonesia membutuhkan peningkatan pada banyak aspek dan juga keterlibatan berbagai pihak, termasuk di dalamnya keterlibatan investor asing.
Salah satu program Kementerian Pariwisata adalah menarik investor asing dan mempromosikan peluang investasi pariwisata.Pada tanggal 31 Agustus – 1 September 2016 ini, Kementrian Pariwisata berpartisipasi sebagai co-host bekerjasama dengan HVS menyelenggarakan Tourism, Hotel Invesetment & Networking Conference (THINC) Indonesia 2016 di Nusa Dua Bali.THINC merupakan forum yang mempertemukan stakeholder pariwisata dan hotel dari Indonesia dan Internasional, operator dan service management hotel untuk membahas strategi peningkatan pertumbuhan pariwisata dan perhotelan di Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 300 peserta dan 60 investor/Owner yang bergerak di bidang pariwisata. Melalui partisipasi event ini, Kementerian Pariwisata bermaksud untuk meningkatkan pencapaian realisasi investasi pariwisata dan memperluas lokasi potensi investasi termasuk peluang investasi di 10 destinasi prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah. (ist)