PSI Jadi Garda Terdepan Melawan Intoleransi
(Baliekbis.com), PSI belum dapat mengusung calon tertentu dalam proses pencalonan Gubernur karena sedang menjalani proses verifikasi Komisi Pemilihan Umum sebagai partai baru. Grace Natalie, Ketua Umum PSI menyatakan saat ini PSI hanya dapat memberikan dukungan kepada calon-calon yang dinilai sesuai dengan DNA PSI. Terkait dengan Pilkada Provinsi Bali yang akan berlangsung tahun 2018, pihaknya mengakui belum menentukan pilihan secara resmi. Karena untuk mendukung calon Gubernur, PSI akan sangat taktis dalam memberikan dukungan. “Dukungan itu harus memiliki efek elektoral kepada PSI dan harus mencerminkan semangat PSI,” ungkapnya di sela-sela Kopdarwil PSI Bali, Minggu (2/4).
PSI ingin memberikan dukungan cuma-cuma kepada putra-putri terbaik Indonesia yang ingin memperbaiki bangsa. Namun, dia harus memiliki kompetensi, harus memiliki track record yang baik dan harus memberikan efek electoral kepada PSI.
Sampai saat ini PSI baru memberikan dukungan di Pilkada DKI Jakarta, karena menurut Grace, infrastruktur sudah paling rapi di DKI Jakarta. “Bahkan saat ini Sekjen DPP PSI menjadi salah satu juru bicara Pak Ahok di Pilkada DKI Jakarta dan kita totalitas betul mendukung. Kami ingin ketika memberikan dukungan, tidak setengah-setengah,” lanjutnya.
Untuk menentukan calon yang akan di dukung, PSI menyatakan akan mendukung siapapun kader terbaik bangsa, tidak masalah apa agama maupun adat istiadatnya.
Yang penting, calon harus mencerminkan DNA serta cita-cita PSI. DNA PSI adalah kebajikan dan keragaman. Kebajikan adalah awal dari kebaikan dan keragaman sudah dibuktikan bahwa PSI tidak pernah membedakan agama, ras, atau suku bagi siapapun. Menurut Grace Natalie, DNA Keberagaman ini menjadi relevan sekarang di momen-momen Pilkada. “Ketika Pilkada, perbedaan pilihan terkadang membuat orang jadi terpecah belah, belum lagi ada sekelompok pihak yang hanya karena kepentingan sesaat kemudian rela untuk mengoyak-ngoyak tenun kebangsaan kita hanya untuk kepentingannya semata,” ungkapnya.
Pada kesempatan bertatap muka dengan seluruh kader PSI se-Bali tersebut, Grace Natalie tidak lupa mengingatkan kadernya untuk menjadi garda terdepan melawan intoleransi. Ia menilai, munculnya pihak-pihak radikal yang intoleran hari ini dapat dihadapi dengan memahami DNA PSI. “DNA kita sudah relevan, mengapa kita harus mempertanyakan keragaman kita? Jadi kader PSI dimanapun berada harus menjadi garda terdepan menjaga ketika ada orang yang mau mengoyak-ngoyak keberagaman kita. Karena kalau kita seragam, kita bukan Indonesia lagi. Mereka yang radikal tidak mengerti itu, mereka tidak sadar telah menyakiti diri sendiri,” tutupnya. (psi/iam)