44 Persen Sampah Plastik di Bali Belum Diolah
(Baliekbis.com), Bali menghasilkan hingga 268 ton sampah plastik setiap harinya dan 44 persennya tidak diolah sehingga mencemari lingkungan. “Dari jumlah itu, 45% adalah sampah plastik lunak, 15% plastik keras dan besi. Dari sampah plastik lunak, yang terbanyak adalah plastik kemasan (40%) makanan atau yang berlabel, kemudian sedotan (17%), dan kresek (15%),” ujar Gede Robi Supriyanto Rabu (30/1) sebagai salah satu pembicara dalam jumpa pers terkait rencana peluncuran film dokumenter “Pulau Plastik” di Warung Kubu Kopi. Turut hadir Ewa Wojkowska (Kopernik) sebagai pembicara.
Film tersebut sebuah serial menarik terbaru Kopernik, Akarumput dan Visinema Pictures yang menelusuri masalah sampah dengan melibatkan inisiatif lokal di seluruh pulau Bali. Peluncuran serial itu direncanakan 1 Februari 2019 di Potato Head Bali.
Dikatakan Robi, sebenarnya telah banyak prakarsa besar yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait dampak sampah plastik di Bali saat ini. Melalui serial video ini diharapkan dapat menggaungkan kampanye tersebut ke ranah yang lebih luas dan mengubah perilaku masyarakat Bali dalam pengelolaan sampah plastik.
Ditambahkan ada 4,8 – 12,7 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut dalam setahun. lndonesia sendiri menghasilkan lebih darl 45,3 juta ton sampah per tahunnya, di mana sepertiga dari jumlah tersebut tidak tertangani dengan baik. “Indonesia adalah negara penyumbang sampah plastik ke laut kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok,” ujarnya.
Kopernik dan Akarumput memproduksi serial video adukasi dengan pendekatan budaya populer guna menjangkau masyarakat lokal dan mendorong kesadaran untuk mengelola sampah dengan lebih baik. Serial ini melibatkan Dandhy D. Laksono sebagai sutradara serta Gede Robi Supriyanto sebagai pemandu acara. (bas)