674 Warga Tak Mampu Dapat BSPS Kementerian PUPR
(Baliekbis.com), Sebanyak 674 warga yang kurang mampu dari 9 desa/kelurahan di Buleleng, mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Bali, Buleleng yang paling banyak mendapat bantuan BSPS.
Penyerahan BSPS ini dilakukan di dua Kecamatan yakni Kecamatan Seririt dan Kecamatan Kubutambahan, oleh Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, Rabu (6/9). Kriteria penerima BSPS, warga yang kurang mampu dan hanya memiliki penghasilan kurang dari Rp2,5 juta perbulan. Untuk di Kecamatan Seririt, lenyerahan diselenggarakan di Balai Serbaguna Desa Lokapaksa. Untuk di Kecamatan Kubutambahan dilakukan di Lapangan Besi Mejajar Desa Kubutambahan. Sebagai catatan, beberapa desa di Buleleng yang mendapatkan BSPS Kementerian PUPR yakni, Desa Bubunan sebanyak 32 KK, Desa Pangkungparuk sebanyak 83 KK, Desa Lokapaksa sebanyak 140 KK, Kelurahan Seririt 74 KK, Desa Kubutambahan sebanyak 79 KK, Desa Tukadsumaga sebanyak 100 KK, Desa Tegallinggah sebanyak 153 KK, Desa Sambirenteng sebanyak 24 KK, Desa Bungkulan sebanyak 41 KK.
Kepala Dinas Perkimta Buleleng, Komang Surattini mengatakan, Pemkab Buleleng rutin mengusulkan BSPS ke Pemerintah Pusat setiap tahun. Di tahun 2016 sebanyak 730 lebih warga Buleleng mendapatkan bantuan dan di tahun 2017 ada sebanyak 674 warga. “Masing-masing warga penerima bantuan ini, mendapatkan dana maksimal Rp15 juta sesuai kebutuhan. Dana ini ditransfer ke rekening-rekening tabungan,” ujar Surattini. Menurutnya, dana bantuan itu tidak bisa langsung dicairkan oleh penerima, tapi warga penerima bantuan harus terlebih dahulu membuat kelompok kerja untuk melakukan pembelian material bangunan. “Pihak bank nanti akan membayarkan material bangunan itu kepada penyedianya,” jelas Surattini.
Sementara Wabup Sutjidra menjelaskan, di Buleleng masih ada sisa sekitar 7000 rumah yang tidak layak huni yang harus diberikan bantuan stimulan seperti ini. Bahkan, Pemkab Buleleng menargetkan sampai 11300 rumah diberi bantuan, baik untuk pembangunan baru maupun untuk perbaikan. “Bantuan ini penting, untuk dapat meningkatkan kesejahteraan warga, serta kesehatan juga lebih terjamin. Dampaknya, produktivitas kerja juga akan meninggkat,” jelas Sutjidra. Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Penyediaan Perumahan Priovinsi Bali, Wayan Suardana menjelaskan, Buleleng paling banyak mendapatkan bantuan dibandingkan dengan daerah lain di Bali. Di Bali ada 7 Kabupaten mendapatkan bantuan sama dari Kementerian PUPR, yang bertujuan membangkitkan prakarsa warga agar bisa menempati rumah layak huni. “Saya merasa puas kerja sama dengan tim teknis yang ada di Pemkab Buleleng, dalam menyusun dan menggali data penerima bantuan ini. Sehingga, pelaksanaan pemberian bantuan berjalan dengan baik,” tandas Suardana. (apb)