800 Maba UNR Akhiri AKKI di TPB Margarana
(Baliekbis.com),800 lebih mahasiswa baru (maba) Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar mengakhiri kegiatan Adaptasi Kehidupan Kampus dan Inagurasi (AKKI) di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana, Tabanan, Minggu (22/9/2019).
Selain tabur bunga di makam pahlawan, penutupan AKKI juga dimeriahkan dengan berbagai lomba yang menuntut kekompakan tim, seperti lomba baris berbaris, atraksi kelompok, napak tilas dan kegiatan lain.
“AKKI memiliki peran strategis dalam membentuk karakter mahasiswa, menyamakan persepsi dan merajut tali persaudaraan. Karena seluruhnya akan tergabung dalam keluarga besar UNR,” ujar Rektor UNR Dr. Drs. Nyoman Sura Adi Tanaya,M.Si., di sela kegiatan penutupan AKKI.
Sura Adi Tanaya mengajak seluruh civitasnya untuk mengimplementasikan spirit para pahlawan yang rela mengorbankan jiwanya melawan penjajah demi merebut kemerdekaan. “Mahasiswa UNR harus menjadi pahlawan di era revolusi industri 4.0 dengan cara berpikir, berkarya dan berprestasi,” tegasnya.
Meskipun saat ini bangsa Indonesia telah merdeka sejak 74 tahun silam, namun Sura menegaskan perjuangan belum berhenti karena penjajah non-fisik tetap menyerang bangsa ini.
“Kalau dulu penjajah itu jelas wujud fisiknya, sekarang penjajah berupa dampak negatif teknologi, narkoba, radikalisme, kemiskinan, percaya informasi hoax dan kebodohan. Saya minta perangi itu semua,” kata Sura Adi Tanaya.
Pendidikan, menurutnya adalah kunci penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga ia juga meminta mahasiswa terus mengasah diri dan meningkatkan kompetensi pendidikan hingga doktor.
“Jangan puas hanya meraih sarjana. Bila perlu terus ditingkatkan lagi. Kalau sudah jadi kaum intelek, maka tidak mudah ditipu hoax dan kualitas hidupnya pasti meningkat,” imbuhnya.
Ketua Panitia AKKI Dewa Made Karsa, SH., MM., menjelaskan, kegiatan tabur bunga menjadi agenda rutin tiap tahun di UNR. Sesuai jargon UNR yakni kampus Perjuangan, semangat kepahlawanan mesti benar-benar diterapkan alias tidak sebatas wacana.
Yang menarik, kata Dewa Karsa, tahun ini sejumlah mahasiswa baru asal Papua bergabung ke UNR. Ia pun menyambut gembira karena nama UNR telah dikenal di ujung timur Indonesia yang berdampak pada penilaian akreditasi institusi. “Menyikapi isu diskriminasi terhadap saudara kita di Papua, kami jamin di UNR tidak ada diskriminasi. Semua warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang sama,” tegasnya. (sus)