Adi Soenarno: Hotel Alami Seleksi Alam
(Baliekbis.com), Tingginya pertambahan jumlah kamar hotel yang tak terbendung belakangan ini akan menyebabkan terjadinya tingkat persaingan yang semakin ketat. Bahkan bisa menjurus tidak sehat. “Kalau kondisi ini terus berlarut larut tanpa ada solusi seperti penambahan jumlah tamu yang signifikan maka akan terjadi seleksi alam. Yang tak kuat akan tutup, paling tidak banting harga agar bisa bertahan,” ujar GM Grand Istana Rama Hotel Adi Soenarno, Minggu (18/3) di Kuta. Fenomena seperti itu sudah terjadi. Ini salah satunya akibat supplai kamar yang besar sementara demandnya kecil. Dengan kondisi seperti ini maka akan berdampak terhadap bisnis hotel bersangkutan.
“Kuenya terasa semakin kecil akibat pembaginya yang makin banyak,” jelas Adi. Karena itu sejumlah terobosan perlu dilakukan seperti efisiensi dan inovasi. Inovasi harus dilakukan terus agar bisa menarik turis lebih banyak dan mereka betah di Bali. Adi mencontohkan setiap Nyepi sebagian tamu memilih liburannya ke luar Bali. Sebenarnya ini bisa diantisipasi. “Kami saat Pengerupukan menyiapkan program mengajak tamu untuk melihat prosesi Pengerupun dan meminta mereka ikut menilai,” jelasnya. Di hotel sendiri pihaknya sengaja menaruh Ogoh Ogoh agar tamu mengetahui makna hari Nyepi sehingga ketika di Bali bisa menikmatinya.
Menurut Adi kondisi pariwisata belakangan ini semakin membaik. Kunjungan turis Eropa dan Australia masih mendominasi selain Cina. “Turis Cina yang datang secara perorangan bahkan semakin banyak. Ini tentu peluang yang sangat bagus untuk memaksimalkan jumlah kamar yang makin banyak,” ujarnya. Pihaknya bahkan tengah melakukan langkah-langkah mengantisipasi pertumbuhan turis Cina seperti menyiapkan staf berbahasa Mandarin, Chinese menu dan yang lainnya. (bas)