Air Sungai Meluap, Ratusan Rumah Warga Tergenang
(Baliekbis.com), Ratusan rumah kebanjiran di wilayah desa Kaliakah kebanjiran sejak Senin (26/6) malam. “Begitu air mulai naik saya langsung menaikan barang-barang, pakaian dan perabotan lainya ke tempat yang tinggi,” ujar Ni Nyoman Suanten, salah satu warga yang rumahnya kebanjiran. Sungai tidak mampu menampung air dari saluran drainase membuat air naik dan masuk ke pemukiman warga. Dengan cepat air naik dan masuk ke rumah-rumah warga dan merendam perabotan maupun peralatan elektronik. Warga berusaha dengan cepat menyelamatkan barang-barang miliknya agar tidak rusak terendam banjir. Wayan Sukayasa, warga lainya yang rumahnya kebajiran mengatakan, memang wilayah itu menjadi langanan banjir. Jika hujan deras dan lama turun maka banjir pasti akan datang.
“Seperti tahun lalu banjir yang terjadi merendam ratusan rumah warga. Setiap tahun kalau hujan pasti banjir dan air masuk ke dalam rumah. Kasur sata basah namun syukur beras bisa diselematkan,” ungkapnya. Perbekel Kaliakah I Made Bagiarta, mengatakan banjir itu akibat derasnya hujan sehingga saluran drainase yang ada di wilayah tersebut tidak kuat menampung volume air sehingga meluap dan menggenangi ratusan rumah warga di dataran rendah. “Kantor desa juga terendam air. Tinggi air sampai lutut orang dewasa. Warga kami panik. Ada yang tidak sempat memindahkan perabotan rumah tangganya sehingga banyak yang terendam banjir, seperti kasur, almari dan lainya,” ujarnya. Sebelumnya sudah mengusulkan perbaikan tanggul agar desanya tidak menjadi langganan banjir, namun sampai kini belum terealisasi. Beruntung banjir tersebut cepat surut sehingga warga tidak sampai mengungsi. Warga yang menjadi korban banjir juga dibantu oleh badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) berupa makanan siap saji termasuk kendaraan untuk evakuasi.
“Kami sudah menyiapkan logistik berupa makanan siap saji,karena dapur dan alat dapur serta elektronik sudah diamankan warga karena kena air. kami juga sudah siapkan armada jika nanti warga dievakuasi,” ujarnya. Di sisi lain meluapnya sungai yang mengakibatkan bajir lantaran pintu air di bendungan Banyubiru tersumbat sampah, ranting dan dahan pohon yang hanyut dari hulu sungai. Empat dari enam pintu air tersumbat sehingga air dengan cepat naik lalu mengenangi perumahan termasuk mencemari sumur warga. Luapan air juga membuat tiang penyangga pintu air retak. “Dulu sudah retak, sekarang semakin keras, saya sudah dulu sudah usulkan katanya mau diperbaiki tapi belum,” ujar Made Suanda Penjaga Bendungan. (bp)