Ajang Kreativitas Generasi Muda, Banjar Eka Dharma Mengadakan Lomba Ogoh-ogoh Mini
(Baliekbis.com), Lomba ogoh-ogoh mini se-Bali melibatkan 30 peserta yakni ada dari Denpasar seperti Sanur, Yang Batu Kangin, Pagan Kaja. Sementara dari Gianyar seperti Celuk, Sukawati, Tegalalang, dan Klungkung seperti Dawan dan Pikat serta Tabanan yang acara lombanya dilaksanakan di Banjar Eka Dharma, Minggu (13/3).
Lomba ogoh-ogoh mini dibuka oleh Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, SE, MM dengan didampingi oleh Ketua Komisi III DPRD Bali Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana, ST yang juga ditandai dengan pemukulan gong.
Kelian Adat Banjar Eka Dharma Komang Nurjaya Mahartha, SS mengatakan dalam perlombaan ogoh-ogoh mini melombakan dua katagori yakni ogoh-ogoh mesin dan non mesin.
“Sedangkan untuk tema yang diangkat dalam lomba ogoh-ogoh mini bertemakan Bhuta Kala, Pamurtian dan Pawayangan. Untuk Ketua panitia lomba ogoh-ogoh mini I Dewa Gede Agung Aditya Mahendra Vajrashra (Adit),” ucapnya.
Sembari menyampaikan lomba ogoh-ogoh mimi yang diselenggarakan ini masih serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1944 Tahun 2022 serta upaya memberikan ruang kreatifitas bagi generasi muda, walau masih dalam pandemi Covid-19.
Sementata Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa usai membuka acara memberikan apresiasi lomba ogoh-ogoh mini yang diselenggarakan ST. Yowana Dharma, Banjar Eka Dharma, Desa Sumerta Kauh menjadi kegiatan positif di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19 saat ini. Namun demikian inovasi dan kreatifitas anak muda harus tetap tumbuh.
“Kita terus harus berinovasi, terus berkreatifitas, inovasi dan kreatifitas anak muda ini harus tetap tumbuh meski di masa pandemi, namun yang produktif dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan,” ujar Arya Wibawa.
Arya Wibawa juga menjelaskan, melalui lomba ini diharapkan kreativitas sekaa teruna dalam bidang karya atau sketsa ogoh-ogoh dapat tertampung dan dapat dinikmati oleh pecinta ogoh ogoh.
Terlebih hasil karya dari insan muda Denpasar dan juga seluruh Bali ini sangat menginspirasi dan telah menggunakan unsur-unsur teknologi. Dimana karya ogoh-ogoh saat ini sudah berkembang pesat.
Tidak hanya menampilkan wujud ogoh-ogoh mini, namun juga menampilkan sketsa hingga alur cerita dalam konsep ogoh-ogoh. Sehingga tantangan saat ini dalam keterbatasan yang ada dapat tetap produktif, berinovasi dan berkreativitas.
“Diharapkan kedepannya lomba ogoh-ogoh mini ini akan menjadi ajang lomba bergengsi khusus Denpasar dengan peserta setiap STT/Banjar mengeluarkan 2 ogoh-ogoh mini satu tradisi dan satu lagi ogoh-ogoh yang dilengkapi teknologi,” jelasnya.
Dari Ketua Panitia Ogoh-Ogoh Mini ST. Yowana Dharma, I Dewa Gede Agung Aditya Mahendra Vajrashra (Adit) menambahkan kegiatan lomba ogoh-ogoh mini ST. Yowana Dharma, Banjar Eka Dharma, Desa Sumerta Kauh ini merupakan pertama kali diselenggarakan.
“Tahun ini diikuti 30 peserta dengan dua katagori mesin dan non mesin yang di ikuti dari berbagai wilayah di Bali. Selain Denpasar peserta dari beberapa Kabupaten juga ada seperti Gianyar, Klungkung dan Tabanan,” tambahnya. (sus)