Akbar Tanjung: ICNT Mempersatukan Dunia dalam Budaya
(Baliekbis.com), ICNT (International Conference National Trusts) dinilai sangat positif bukan saja bagi Indonesia juga negara-negara lain dalam melestarikan budaya dan pusaka warisan nenek moyang. “Bahkan melihat kebersamaan mereka dalam menikmati budaya, dunia bisa kita wujudkan dalam ICNT ini,” ujar mantan Ketua DPR RI Ir. Akbar Tanjung yang menjadi salah satu peserta delegasi ICNT ke-17 ini, Selasa (12/9) saat mengunjungi Taman Nusa, Gianyar. Di hari kedua pelaksanaan ICNT yang diikuti sekitar 300 peserta dari 31 negara ini juga tampak hadir Bupati Gianyar AAG Bharata yang menyempatkan diri mengikuti kegiatan yang diselenggarakan.
Akbar memuji kegiatan ICNT ini sangat bagus dan menarik karena ada banyak hal yang bisa didapat dari peserta yang berasal dari 31 negara. “Saya harap kegiatan ini menjadi salah satu untuk memperkenalkan budaya dan tradisi kita sekaligus memperlihatkan bahwa Indonesia sebagai daerah yang besar, masyarakatnya yang beraneka ragam dan majemuk. Namun mereka punya cita-cita, semangat dan tekad yang sama,” jelasnya. Dengan kegiatan ICNT ini tambah Akbar Tanjung, Indoneia akan semakin dikenal dan kita dapat pembelajaran dari bangsa yang ikut serta. “Saya semalam ikut dalam diskusi dan terlihat mereka semua sangat menikmati tradisi budaya Bali dan mereka suatu waktu juga akan mengadakan hal serupa di negeri mereka. “Jadi nampak sekali kebersamaan dari mereka dan dunia bisa kita wujudkan dalam ICNT ini,” tegasnya.
Di sisi lain, Akbar Tanjung mengatakan kegiatan ini juga memberi dampak positif baik bagi Gianyar, Bali maupun Indonesia. Selain Indonesia akan semakin terkenal, kita juga akan mendapat pembelajaran dari bangsa-bangsa yang ikut serta. Meski baru pertama kali mengunjungi Taman Nusa yang memiliki luas kawasan 15 hektar ini, Akbar mengaku kagum dengan suasana di tempat ini yang sejuk, asri dan tertata rapi. “Saya sudah beberapa kali ke Gianyar, tapi ke sini baru sekali. Tapi tempat ini cukup bagus, jalannya bagus, tertata dan bersih, dan saya yakin para turis yang datang akan senang, “ujarnya. Ditambahkan kegiatan ICNT akan berdampak bagi meningkatnya kunjungan wisatawan sehingga akan menambah devisa. Karena salah satu sumber pemasukan negara adalah pariwisata. Ia mengatakan Presiden Jokowi sudah menetapkan ada 10 destinasi wisata dan tentu yang pertama Bali. Banyak tempat-tempat yang patut dikunjungi sehingga memperkaya khasanah, pengetahuan dan yang paling penting saling menghormati antarbangsa-bangsa, jelasnya.
Sementara pemilik ARMA, Anak Agung Gde Rai yang juga hadir dalam ajang tersebut di Taman Nusa mengatakan konferensi kota pusaka (ICNT) ini sangat penting, apalagi Bali begitu banyak memiliki peninggalan dari peradaban tua sehingga Bali tercatat dan mencatat perubahan-perubahan dari masa ke masa. Peradaban di Bali menurutnya sangat banyak. Menurut Agung Rai, yang menjadi heritage bukan hanya benda tapi juga manusianya dengan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun dalam menjaga, merawat dan mensakralkan warisan nenek moyangnya. “Jadi tak tepat kalau Bali dikatakan sebagai monumen. Yang lebih pas Bali sebagai living tradition atau living culture yang sudah berabad-abad. Kalau Borobudur, Prambanan dan Angkor Wat cocok sebagai monumen,” ujarnya. Di sisi lain Chairperson BPPI Cartini Pratihari Kubontubuh mengatakan di Taman Nusa ini juga digelar diskusi, presentasi, workshop serta berbagai pelatihan seperti melukis payung dan pelatihan lain. “Juga ada kesenian angklung, jadi ini mix, antara serius berdiskusi dan belajar tentang bagaimana tradisi dan kehidupan adat masyarakat Bali,” jelasnya. Setelah mengunjungi Taman Nusa, para delegasi akan mengunjungi pasar rakyat yang digelar di Lapangan Astina, Gianyar. Di sana, para delegasi akan disuguhkan berbagai penampilan kesenian, serta produk kerajinan dan kuliner yang dibuat oleh masyarakat. “Bapak Bupati Gianyar telah menyiapkan empat buah panggung yang berdiri di empat arah mata angin. Nanti di sana berbagai kesenian akan ditampilkan secara bersamaan,” pungkas Cartini. (bas)