Akhiri Kinerja 2017, BPR KITA “Outbond” di Bedugul
(Baliekbis.com), Direksi, Pengurus, Pengawas dan Karyawan/wati BPR. ‘’KITA’’’Dalung-Kuta Utara-Badung, Minggu (10/12) melaksanakan outbond di Hotel Pancasari-Bedugul. Direktur Utama BPR KITA Agus Prima Wardana, S.E., M.M. didampingi Direktur Ir. I Gede Md. Jaya Danu, M.M. menjelaskan, selama sehari penuh outbond yang dilaksanakan dengan mengundang pembicara Rorin Hamarta Group untuk memberikan berbagai masukan.
Asisten Direksi BPR. KITA Ni Putu Sri Puniawati, S.E., CRBD yang juga sebagai Ketua panitia pelaksana menjelaskan kegiatan outbond bagi seluruh SDM BPR KITA dengan mengundang pembicara Hamarta Consultan bertujuan agar lebih mensolidkan team work yang ada di BPR KITA sehingga diharapkan bisa menjadi ‘’The Dream Team’’ yang lebih tangguh. Kegiatan outbond juga diisi dengan olahraga sepak bola dengan system game berhadiah untuk mengetahui kemampuan masing-masing team work menyelesaikan beban tugas masing-masing dalam memajukan, memperbesar keberadaan BPR KITA.
Pengajar, Paul Hamarta Group menjelaskan, ada beberapa media yang digunakan dalam kegiatan outbond ini, salah satunya di mana satu tim yang terdiri dari 14 orang harus membawa bola dari satu titik ke titik lain sejauh beberapa meter yang sudah ditentukan. Tujuannya, untuk menguji kreativitas, tanggung jawab para SDM BPR KITA dalam menghadapi tantangan di masa depan. Perlu disadari bola tersebut merupakan faktor kesulitan, beban yang diberikan kepada masing-masing SDM, dimana bola disepak-sepak, dibentak, tetapi jika konsepnya tanggung jawab, maka (bola) harus diselamatkan. “Dengan demikian, nanti timbul kreativitas untuk membawa bersama-bersama atau timbul risk taker, pengambil risiko dengan dipikul (bolanya),” jelas Paul.
Paul menjelaskan, ada alasan tertentu mengapa bola yang dipilih sebagai media dalam outbond mengingat benda apapun pernah dijadikan media dalam kegiatan outbond, tetapi bola dirasakan yang paling cocok untuk pelaksanaan outbond BPR KITA. Selain media bola, peserta juga dilatih team work dengan benda lain dimana satu tim peserta jumlah ditentukan atau sesuai tugas dan tanggung jawab yang dibebani.
Diingatkan ketidaksolidan bisa timbul ketika muncul disorientasi, kejenuhan dan egoisme pribadi. Dunia ini diberikan oleh Tuhan bukan hanya bagi orang yang mampu, tapi juga yang tidak mampu pun diberikan sesuai karakter mereka masing-masing. “Dan jika mental mereka climbers mereka tidak akan membiarkan hal-hal yang merintangi dan mereka tetap akan mendaki/melanjutkan,” jelasnya. Usai mengikuti outbond ini semua peserta mengaku lebih optimis meningkatkan kemampuan dalam managerial dan bekerja sebagai team work yang solid. Team work wajib dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. (wiris)