Akhirnya Dimas Jalani Operasi di RSUP Prof. Ngoerah
(Baliekbis.com), Dimas (2,6 tahun) yang tinggal di Desa Candi Kusuma Kec. Melaya Kab. Jembrana memiliki beberapa penyakit dalam tubuhnya. Diagnosa dokter, balita ini mempunyai sakit epilepsi, hernia, down syndrome,dll.
Dimas sudah mendapat penanganan dari pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana, serta pengawasan bidan desa, karena masuk dalam daftar penerima program stunting yang dicanangkan pemerintah.
Namun upaya yang dilakukan Khairil Anwar untuk penyembuhan anaknya akhirnya terhenti karena sudah tidak punya biaya lagi. Segala harta benda yang dimiliki telah terjual untuk biaya pengobatan Dimas.
Khairil Anwar mengatakan selaku orangtua sangat ingin anaknya sembuh dan sehat. “Segala sesuatunya sudah kami lakukan maksimal. Kami juga dari keluarga yang berpenghasilan tidak menentu dan berharap yang terbaik untuk anak kami,” ujarnya.
Berita kondisi Dimas terdengar oleh salah satu kader Partai Bulan Bintang ( PBB ) dari warga setempat yang kemudian mengunjungi kediamannya. Khairil Anwar bercerita bahwa pengobatan Dimas terpaksa terhenti karena terkendala biaya dan akomodasi menuju pengobatan selanjutnya, karena menurut dokter di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar harus diambil tindakan operasi bertahap agar bisa sembuh.
Diagnosa terakhir dari dokter di RSUP Denpasar inilah yang membuat pilu hati orangtua Dimas, karena terbentur biaya akomodasi dan pengobatan walaupun sudah ada kartu KIS/BPJS. Karena orangtua harus berhitung kebutuhan selama menunggu Dimas berobat dan kebutuhan kakaknya yang ditinggalkan di rumah. Berbagai usaha sudah dilakukan agar bisa segera diambil tindakan operasi, namun takdir belum berpihak, sehingga total beberapa bulan bocah ini terpaksa dirawat di rumah.
Partai Bulan Bintang (PBB) dan relasinya, mengajak para relasi dan dermawan untuk bergotong royong membantu. Akhirnya Dimas bisa berobat kembali di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah dengan melalui beberapa terapi dan check
serta diagnosa kembali.
Tapi, kembali Dimas harus mengalami ujian kesabaran, pasalnya jadwal operasi yang sudah disampaikan 1-2 hari dari diagnosa terakhir tidak kunjung mendapat panggilan untuk rawat inap menjelang penanganan operasi, hingga hari ke-3 tidak ada panggilan dari pihak RSUP. Maka akhirnya orangtua Dimas memutuskan untuk pulang ke Jembrana, karena sekian lama tinggal di Denpasar mengeluarkan biaya tidak sedikit bahkan ibu Dimas sempat drop kesehatannya.
Khairil Anwar kembali menyampaikan kendala ke Harry yang merupakan kader PBB yang kemudian menyampaikan kepada Bro Shalahudin Jamil selaku Ketua DPW PBB Bali, tentang kendala jadwal operasi.
Ketua DPW PBB Bali langsung mengatensi permasalahan dan berkoordinasi serta memohon kepada Kadiskes Provinsi Bali untuk membantunya. Kurang dari 24 jam Kadiskes Provinsi Bali mengambil tindakan dengan mengirimkan tim ke RSUP Denpasar untuk mengecek permasalahan Dimas. Sehingga didapat laporan lengkap dari awal hingga diagnosa terakhir tentang rekam medis dan keputusan tindakan operasi Dimas dipercepat mengingat kondisi pasien.
Puji syukur Dimas langsung mendapatkan jadwal operasi serta dipercepat waktunya. “Terima kasih para dokter yang telah membantu Dimas, Kadiskes Provinsi Bali dan Kadiskes Kabupaten Jembrana serta semua pihak dinas yang telah membantu. Terima kasih Partai Bulan Bintang (PBB) yang sudah bantu support dalam segala hal untuk Dimas. Semoga PBB jaya dan selalu membantu rakyat dalam segala hal,” ungkap ayah Dimas.
Karena apapun wujudnya, partai harus berkontribusi untuk masyarakat, tidak melihat dari suku, ras, agama manapun. Karena keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia harus selalu terpatri dalam hati. Bersyukur, Dimas pascaoperasi lekas pulih dan sehat, dan menunggu penanganan lebih lanjut untuk penyakit/sakit yang lain. Ini adalah wujud kemanfaatan yang multi peran, sehingga kebahagiaan selalu ada bagi mereka yang kurang beruntung.
“Saya selaku pimpinan Partai Bulan Bintang di wilayah Bali, tentunya sangat konsen terhadap pendidikan dan kesehatan masyarakat. Karena kesejahteraan, dimulai dari pendidikan dan kesehatan masyarakatnya. Pendidikan yang maju, dan jasmani dan rohani yang sehat, adalah modal sebuah bangsa untuk terus berkembang menjadi negara yang maju,” ungkap Bro Shalah Ketua DPW Partai Bulan Bintang Provinsi Bali, Selasa (21/3) di Denpasar. (ist)