Akomodir Aspirasi Masyarakat, Pemkot Ulas Pengembangan Pariwisata Daerah
(Baliekbis.com), Dinas Pariwisata Kota Denpasar menggelar sosialisasi tingkat Kota tentang ulasan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) di Ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar Selasa (28/11). ‘’Pelaksanaan pertemuan ini untuk mengulas RIPPDA dengan mengakomodir aspirasi masyarakat Kota Denpasar tentang pemanfaatan dan pengolahan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ ujar Kadis Pariwisata Denpasar Dezire Mulyani. Lebih lanjut dikatakan, Dinas Pariwisata Kota Denpasar telah mengadakan RIPPDA di tahun 2013 yang kembali ditindaklanjuti tahun ini lewat sosialisasi tingkat kota. Sosialisasi ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah Kota Denpasar terkait, Kelompok Ahli Pembangunan Kota Denpasar, Perbekel dan Lurah se Kota Denpasar, Asosiasi Pariwisata, Majelis Desa Pakraman, Ketua Parum Bendesa, Ketua Majelis Madya, Majelis Alit Kecamatan se Kota Denpasar, Ketua Shaba Upadesa dan tokoh masyarakat. Hasil ini nantinya dapat menjadi acuan dalam pembuatan Peraturan Daerah Kota Denpasar. ‘’Kegiatan ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Kota Denpasar yang tertuang dalam RPJMD Kota Denpasar,’’ ujarnya.
Menurut Dezire, secara filosofis pembangunan kepariwisataan memerlukan perencanaan induk yang mempunyai peranan yang sangat strategis. Dalam menjalin keberlanjutan penyelenggaraan kepariwisataan dibutuhkan pembinaan demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan serta penghidupan masyarakat. Sekaligus untuk mewujudkan pengelolaan kepariwisataan yang serasi selaras dan seimbang. Melalui penerapan rencana induk pembangunan kepariwisataan maka ia mengharapkan dapat menopang dan menunjang tujuan pembangunan di Kota Denpasar yang berlandaskan prinsip Tri Hita Karana. Mengulas kembali tujuan RIPPDA ini untuk memberikan kepastian gambaran dan sekaligus sebagai payung hukum tentang pembangunan dan pengembangan kepariwisataan Denpasar. Dengan dilaksanakan sosialisasi Dezire menginginkan ada potensi-potensi wisata di masing-masing kecamatan. Karena saat ini dari empat kecamatan di Denpasar objek wisata yang paling menonjol adalah Sanur. Untuk itu pihaknya ingin menonjolkan objek wisata diseluruh kecamatan yang ada di Denpasar. Mengingat potensi di Denpasar terkenal akan budaya dan alam. Khusus untuk potensi pada alam di Kota Denpasar masih memiliki sawah dan dimanfaatkan menjadi objek wisata seperti yang telah diterapkan di Subak Sembung, Kecamatan Denpasar Timur. Disamping wisata alam, Kota Denpasar juga memiliki wisata budaya dan kawasan heritage, yang bisa dikembangkan lebih bagus lagi. Sebelum sosialisasi ini dilaksanakan pihaknya telah melakukan berbagai tahapan kegiatan bersama Tim Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pariwisata Universitas Udayana Bali. Salah satu Tim Pusat Penelitian Kebudayaan dan Pariwisata Universitas Udayana Bali AA Suryawan mengatakan, kegiatan ini sangat berdampak besar untuk pengembangan objek pariwisata Denpasar kedepan. Sehingga dalam sosialisasi ini tim memberikan kesempatan dan peluang yang sebesar besarnya kepada Desa/Kelurahan untuk ikut berpartisipasi memberikan masukan terkait potensi yang ada di wilayahnya masing-masing. ‘’Jika sudah masuk ke payung hukum dapat mempermudah proses pengembangan termasuk pengurusan perijinan maupun proses yang lainnya,’’ ujarnya. (ayu)