Aktivitas Galian C Masih Terjadi di KRB
(Baliekbis.com), Aktivitas Galian C di Kawasan Rawan Bencana (KRB) radius 8-10 kilometer sampai saat ini masih terjadi. Padahal kondisi ini sangat membahayakan. Sangat disayangkan imbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga diabaikan.
Ketua Umum Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Provinsi Bali, Komang Gede Subudi mengatakan hal itu Rabu (13/120 di Karangasem saat melakukan pemantauan aktivitas galian C yang masuk jalur KRB di Desa Sebudi, Selat dan Desa Bhuana Giri, Bebandem.
“Saya masih menemukan adanya aktivitas Galian C dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) radius 8-10 kilometer. Untuk itu, diharapkan ada ketegasan Pemerintah Provinsi Bali, kepolisian dan Pemda Karangasem melakukan pencegahan guna menghindari kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan akibat erupsi Gunung Agung yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu,” ujarnya.
Pemantauan di lapangan masih banyak truk berseliweran di jalan menuju ke galian C yang berada di radius KRB 8-10 kilometer. Bahkan ditemukan alat berat serta truk membawa material datang dari radius KRB. “Saya tidak menemukan aparat menjaga dalam jalur menuju aktivitas galian C, hal itu terkesan adanya pembiaran,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan kerugian yang besar, khususnya kerusakan lingkungan selain membahayakan. Jalan menuju lokasi galian C juga penuh debu dan mulai rusak. Sementara itu, petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah berupaya memberikan edukasi agar KRB radius 8-10 kilometer dikosongkan setelah aktivitas Gunung Agung yang berstatus Awas. “Aparat tidak boleh mentolerir masyarakat yang menbandel melakukan kegiatan galian C,” harapnya. (art)