Aliansi Pemuda Hindu Bali Minta Dualisme PHDI Segera Diselesaikan
(Baliekbis.com), Informasi terkait terlaksananya Mahasabha Luar Biasa pada 18-19 September 2021 oleh Forum Komunikasi PHDI se-Indonesia yang awalnya Mahasabha XII Parisadha Hindu Dharma Indonesia telah terjadwal akan dilaksanakan pada 28-31 Oktober 2021 seolah memperlihatkan kepada masyarakat khususnya umat Hindu gejolak internal di antara pengurus PHDI dan beberapa tokoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi PHDI se-Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Hindu Bali (PP APHB) sebagai salah-satu organisasi kepemudaan Hindu yang bergerak pada bidang sosial, budaya dan agama angkat bicara, Gde Wikan Pradnya Dana konflik internal yang terjadi di Parisadha Hindu Dharama Indonesia saat ini sangat menyayangkannya karena hanya menyebabkan kebingungan dan perpecahan umat.
“Gejolak yang terjadi saat ini antara Parisadha Hindu Dharma Indonesia dengan Forum Komunikasi PHDI se-Indonesia sangat jelas memperlihatkan telah terjadi permasalahan internal yang secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada umat Hindu.
“Sebagai lembaga umat tertinggi kehadiran Parisadha Hindu Dharma Indonesia tidak lain adalah memberikan penerangan dan penjelasan terhadap permasalahan-permasalahan keumatan. Bukan sebaliknya malah memberikan tontonan yang membingungkan apalagi rumah kita sampai terpecah belah,” ujar Gde Wikan Pradnya Dana selaku Ketua PP APHB, Sabtu (25/9) di Denpasar.
Wikan juga menambahkan isu terhadap adanya permasalahan di internal PHDI sudah menjadi konsumsi publik, terlihat jelas dampak dari belum terselesainya masalah ini menimbulkan adanya adu argumentasi atau lebih tepatnya Debat Kusir pada beberapa akun sosial media.
Sebagai bagian dari umat Hindu sendiri Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Hindu Bali berharap agar pihak-pihak yang terlibat dalam permasalahan ini agar segera melakukan konsolidasi dan bersikap selayaknya orang dewasa yang seharusnya menjadi contoh untuk umat Hindu. Apalagi orang-orang di dalamnya adalah tokoh-tokoh umat yang seharusnya dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
Namun apabila kisruh dualisme kepengurusan PHDI ini masih juga bergejolak, maka pihaknya akan mengajak Organisai Mahasiswa dan Kepemudaan untuk bekerja sama mengadakan diskusi terbuka dengan mengundang pihak-pihak terkait kisruh dualisme kepengurusan PHDI.
“Tujuannya untuk memperoleh penjelasan kronologi, latar belakang dan mencari solusi penyelesaian masalah dualisme kepengurusan PHDI,” tergas Wikan.
Menyikapi kondisi yang terjadi saat ini, kami Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Hindu Bali menyatakan sikap sebagai berikut:
Menuntut keterbukaan informasi mengenai kronologi dan latar belakang terjadinya Mahasaba Luar Biasa kepada PHDI Pusat dan ForKom PHDI Provinsi se-Indonesia.
Menuntut hasil resmi secara rinci Mahasabha Luar Biasa bernomer : 010/PN.00/2021 kepada ForKom PHDI Provinsi se-Indonesia sebagai penyelenggara Mahasabha Luar Biasa.
Menuntut diadakannya konsolidasi Pengurus Harian PHDI Pusat bersama Pengurus Harian PHDI versi Mahasabha Luar Biasa, untuk menjaga keharmonisan dan ketentraman seluruh Umat Hindu Indonesia.
Sebagai organisasi pemuda dan juga bagian dari umat Hindu, PP APHB siap kapanpun sebagai fasilitator dialog antara kedua belah pihak sehingga permasalahan ini tidak menjadi konflik berkepanjangan yang mengakibatkan umat Hindu menjadi bingung akibat konflik internal para tokohnya. (ist)