Anggaran Pilgub 2018 Dikurangi
(Baliekbis.com), Demi efisiensi APBD, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengapresiasi keputusan DPRD Bali untuk mengurangi anggaran Pemilihan Umum Gubernur yang akan diadakan tahun depan. Anggaran yang diajukan oleh KPUD Bali awalnya 229 miliar menjadi 155 miliar dan anggaran Badan Pengawasan Pemilu yang awalnya 52 miliar menjadi 39 miliar, disambut positif oleh Gubernur Pastika mengingat kondisi yang tengah melanda dewasa ini. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja DPRD Provinsi Bali bersama dengan Gubernur Bali, di ruang rapat utama, Kantor DPRD Bali, Denpasar, Kamis (9/11). “Kita bisa menghemat di beberapa kesempatan, misalnya sosialisasi bisa gunakan gedung kita seperti Wiswa Sabha Utama, atau Wantilan DPRD, kantor KPU, kan bisa diundang peserta pemilu, terus makanan rapat juga bisa minta di kita, jadi tidak perlu sosialisasi di hotel. Mari kita pelajari kembali satu demi satu mana yang bisa dikurangi,” ujarnya yang dalam kesempatan itu didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cok Ngurah Pemayun beserta kepala OPD di lingkungan Pemprov Bali.
Ia juga mengapresiasi langkah dewan yang membandingkan anggaran pelaksanaan Pilgub Bali dengan draft anggaran dari Provinsi lain seperti NTB. “NTB wilayah jangkuannya lebih sulit, jumlah penduduk juga lebih banyak, dananya cuma ngabisin sekitar 136 miliar,” imbuhnya ke awak media. Kondisi ini menurutnya tidak terlepas dari situasi ekonomi akhir-akhir ini dimana pendapatan kita menurun, serta kondisi rawan bencana yang banyak menyita perhatian dan keuangan. “Jadi di tengah-tengah keprihatinan inilah mari kita berhemat,” jelasnya.
Mengenai usulan anggota Dewan untuk melirik sektor lain selain Pariwisata agar menunjang perekonomian Bali, Pastika juga mengapresiasi. Ia menyatakan sedang berusaha menggenjot sektor pertanian sebagai pendukung daya tarik wisata. “Idealnya seperti Desa Wisata, jadi sawah-sawah bisa dijadikan tontonan untuk mendukung Pariwisata, petani pun bisa menikmati buah pariwisata itu sendiri,” jelasnya. Namun Ia juga menyatakan saat ini banyak masyarakat yang enggan menjadi petani, sehingga banyak lahan terlantar, untuk itu Ia meminta semua memikirkan bersama cara pemecahannya.
Hal lain yang menyita perhatian adalah tentang ternak sapi Bali yang diharapkan bisa bersaing di pasar internasional seperti wagyu dari Jepang. Menurut Pastika hal itu agak sulit karena tipe sapi Bali adalah tipe sapi pekerja bukan pakan, jadi memang kurang diminati. Akan tetapi Ia mangaku akan memikirkan untuk mensiasati agar bisa bersaing di pasar Global. Pada kesempatan itu, Pastika juga meminta persetujuan dewan untuk menggunakan anggaran APBD untuk membeli alat radioterapi, demi mempercepat terwujudnya RSUD Bali Mandara menjadi Pusat Kanker di Indonesia Timur. Karena menurutnya saat ini alat tersebut hanya ada di Sanglah namun tidak efektif karena tidak canggih dan antrean pasien kanker untuk mendapatkan layanan tersebut semakin membludak. “RSUD ini adalah bentuk pelayanan terhadap masyarakat, agar masyarakat terkena kanker bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan benar,” tandasnya dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry. (ist)