APEX BPR Diharapkan Jadi Solusi Persaingan Pasar yang Semakin Ketat
(Baliekbis.com), Sekretaris Daerah Pemprov Bali I Dewa Made Indra berharap terbentuknya APEX BPR pada bulan april 2016 lalu bisa menjadi solusi dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin ketat. Hal tersebut disampaikannya pada acara Penandatanganan MoU APEX BPR Antara Bank BPD Bali dengan DPD PERBARINDO Bali dan Talk Show Economic Outlook 2019 di Ball Room Prime Plaza Sanur, Denpasar, Jumat (26/10). Penandatanganan MoU ini diharapkan berdampak positif bagi 138 BPR dan 312 ribu UMKM yang ada di Bali saat ini . “Kerjasama ini juga saya harapkan bisa berdampak positif dalam pengucuran kredit bagi UMKM di Bali,” imbuhnya.
Ia menambahkan Inkuisi keuangan telah menjadi salah satu kebijakan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional, dimana salah satu sasarannya adalah penguatan sektor keuangan, yaitu meningkatnya akses masyarakat dan UMKM terhadap layanan jasa keuangan formal dalam kerangka pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,”jelasnya. Sementara di sektor pembangunan perekonomian di Bali dalam beberapa tahun terakhir juga sudah mengalami peningakatan. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% tumbuh di atas rata-rata nasional sebesar 5,27%. Seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan stabilnya harga-harga kebutuhan pokok, juga memberikan dampak positif bagi penurunan kemiskinan di wilayah Bali.
Direksi BPD Bali I Nyoman Sudharma, melaporkan bahwa pembahasan MoU telah melalui proses dan difasilitasi oleh OJK Regional VIII Bali Nusra. Kerjasama BPR APEX ini juga bertujuan sebagai pengayom untuk BPR yang ada di Bali. Ia berharap ke depan semua BPR di Bali bisa ikut menjadi anggoat APEX. Hal senada juga dijelaskan oleh Perwakilan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) I Ketut Wiracana. Menurutnya kehadiran BPD Bali sebagai pengayom BPR sangat dibutuhkan untuk menguatkan ekonomi di Bali. BPR menurutnya butuh mitra strategis untuk menjadi lembaga keuangan yang terdepan. Selain itu Ia juga mengharapkan BPR di Bali bisa terus jalin kemitraan strategis dengan semua pihak agar terjalin hubungan yang saling menguntungkan.
Sementara itu Kepala OJK Regional VIII Bali Nusra mengapresiasi kerja sama ini dalam positifnya pertumbuhan ekonomi di Bali, di tengah gempuran efek negatif perekonomian global. Dalam kesempatan itu, Dia berpesan agar pertumbuhan kredit di Bali bisa ditingkatkan lagi, karena bagaimanapun juga bisa berdampak bagi pertumbuhan ekonomi. Selain itu Ia juga mengingatkan semua pihak agar menyusun masterplan jasa keuangan dengan baik, mengoptimalkan peran jasa keuangan, serta jaga stabilitas keuangan. “Ketika semua sektor keuangan sudah berjalan baik, kita juga perlu tingkatkan peranan UMKM untuk dorong pertumbuhan ekonomi serta upaya pengurangan pengangguran,” tandasnya. (ist)