Apresiasi Koster Hentikan Reklamasi, Dewa Susila: Mari “Mulat Sarira” Jaga Bali dan Tidak Terlena
(Baliekbis.com), Tokoh masyarakat Bali yang juga pemerhati pariwisata I Dewa Putu Susila mengapresiasi ketegasan sikap Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih Dr. I Wayan Koster dan Dr. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang menolak dan menghentikan reklamasi Teluk Benoa. Ia mengajak semua pihak “colling down” atau menahan diri serta “mulat sarira”. “Mari kita semua mulat sarira demi kenyamanan dan kondusivitas serta menjaga Bali. Wacana reklamasi Teluk Benoa harus sudah tamat,” kata Dewa Susila saat ditemui di Istana Taman Jepun, Denpasar, Sabtu (25/8).
Baginya selama ini masyarakat sudah cukup penat dengan pro kontra reklamasi. Jadi sikap tegas Koster ini harus diamankan dan dijalankan bersama. Namun pihaknya tetap mengingatkan masyarakat Bali jangan sampai terlena. Tetap waspada jika ke depan muncul upaya membuka lembaran baru cerita reklamasi. Ataupun ada pejabat yang “masuk angin” dan menghianati komitmennya.
“Sejarah mencatat bahwa hari ini pemimpin kita sudah menyatakan reklamasi berhenti. Jadi komitmen itu kita kawal bersama,” kata pria yang juga Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali itu. Baginya sikap Gubernur Koster membawa dampak positif bagi kelancaran jalannya roda pemerintahan dan pembangunan di Bali. Sebab Gubernur baru ini bisa fokus pada realisasi visi misi dan program saat kampanye. Tidak lagi dipusingkan dengan demo komponen masyarakat Bali yang sebelumnya berjuang menolak reklamasi. “Gubernur terdahulu terus didemo karena tidak ada sikap tegas menolak reklamasi. Lalu sekarang Gubernur yang baru lebih bernyali dan berani tegas menolak. Jadi tidak perlu ada demo lagi demi kondusivitas Bali,” ujar Dewa Susila yang juga bakal caleg DPRD Bali dapil Tabanan dari Partai NasDem itu.
Terhentinya pro kontra reklamasi Teluk Benoa juga membawa efek positif bagi citra pariwisata Bali. Sebab suasana jadi lebih kondusif dan aman. Wisatawan juga tidak was-was dengan adanya demo besar-besaran atau potensi konflik horizontal antara yang pro dan kontra. “Ini kabar baik bagi pariwisata Bali. Selain memang kita bisa tetap menjaga Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi dan juga disucikan,” ujarnya pria yang juga pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism itu. Ia lantas menambahkan berhentinya rencana reklamasi adalah kemenangan masyarakat Bali melawan kapitalisme destruktif yang berpotensi merusak alam dan budaya Bali. “Ini kemenangan kita bersama. Kemenangan gerakan rakyat Bali Tolak Reklamasi. Kemenangan taksu Bali,” tandas pria yang selama ini dikenal banyak memberikan masukan konstruktif dan ide-ide cemerlang untuk pembangunan Bali itu.
Seperti diberitakan sebelumnya penegasan sikap menolak dan menghentikan reklamasi Teluk Benoa disampaikan Koster dalam keterangan pers di rumah transisi, Renon, Denpasar, Jumat (24/8). Hadir pula Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama bersama Ketua Komisi IV DPRD Bali, Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Sekretaris DPD PDIP Bali yang juga Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, serta sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali. (wbp)