Arja Sanggar Wijaksara Bius Penonton PKB
(Baliekbis.com), Parade Arja Inovatif Sanggar Widjaksara Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara berhasil membius para penonton Pesta Kesenian Bali (PKB) di Kalangan Ayodya Art Center, Denpasar, Kamis (6/7) malam. Arja Inovatif yang mengambil tema Yeh Embang ini ditampilkan seiring perkembangan jaman kehidupan dimasyarakat terutama bagi seorang pemimpin dalam mempertahankan sebuah warisan leluhur,”ujar Ketua Sanggar Arja Widjaksara, I Gst. Ngr. Edy Arta Gunawan,S,Pd yang tampil selaku lakon putra raja kerajaan Wana Patemon.
Penampilan Arja Sanggar Wijaksara ini tak terlepas dari tema besar PKB Ke-39 yakni Ulun Danu dikolaborasikan lebih inovatif dengan gabungan banyak unsur seperti tarian, gambelan dan gending. Tema Yeh Embang yang diangkat ini menceritakan sebuah Kerajaan Wana Patemon yang sedang dilanda kekeringan berkepanjangan yang menyebabkan rakyat menjadi sengsara. Hal tersebut dikarenakan putra Kerajaan Wana Patemon yakni Pangeran Indra Jaya tidak bisa menjaga warisan leluhur berupa sumber mata air.
Melihat hal tersebut, Sang Raja Kerajaan Wana Patemon yang diperankan oleh Rektor IKIP PGRI Bali, Dr. I Made Suarta, SH, M.Hum ini melihat hal tersebut Sang Raja marah besar kepada putranya yakni Sang Pangeran. Karena saking kesalnya Sang Raja, maka Sang Raja langsung menyuruh Sang Pangeran menuju ke pasraman taman sari untuk memohon benih mata air yang disebut dengan Yeh Embang. Akan tetapi dalam perjalanan menuju ke Pesraman Taman Sari tidaklah mudah, sebab banyak rintangan yang akan menghadang seperti halangan dari para Wong Semedang dan murid dari Ida Bhagawan Manik Tirta selaku penjaga benih mata air. Karena ini merupakan perintah Sang Raja dan demi rakyat Kerajaan Wana Patemon, Sang Pangeran tidak mau menyerah dan berputus asa untuk bisa memperoleh benih mata air yang disebut dengan Yeh Embang. Kegigihan Sang Pangeran untuk bisa memperoleh benih mata air akhirnya bisa terwujud, dan rakyat Kerajaan Wana Patemon akhirnya tidak merasa kekeringan lagi. Rektor IKIP PGRI Bali, Made Suarta mengatakan penampilan Arja Inovatif Sanggar Wijaksara ini didukung oleh 12 pemain Arja. Pementasan Arja Inovatif Sanggar Wijaksan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada para pemimpin terutamnya pemimpin di Bali untuk selalu menjaga apa yang menjadi warisan leluhur, dan jangan pernah sekalipun menyia-nyiakan warisan leluhur. (sus)