Arthanegara: Selain Guru, Mahasiswa FPOK IKIP PGRI Bali Juga Berpotensi Menjadi Atlet dan Wirausaha
(Baliekbis.com),IKIP PGRI Bali terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para dosen dan sarana-prasana penunjang seperti lab, alat olahraga serta lainnya agar lulusannya semakin meningkat kualitasnya. Hal tersebut dikatakan Ketua Yayasan IKIP PGRI Bali Drs. I Gusti Bagus Arthanegara, SH, M.Pd., Jumat (19/7/2019).
Arthanegara menambahkan mahasiswa IKIP PGRI Bali pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) selalu mendapat kesempatan untuk dimasukkan dalam daftar atlet baik di KONI Bali maupun di KONI Kabupaten/Kota di Bali.
“Karena IKIP PGRI Bali sendiri tidak semata-mata mencetak calon guru saja, namun juga atlet berprestasi. Bahkan, pihaknya juga terus meningkatkan sarana-prasana olahraga sebagai salah satu tempat latihan,” terangnya.
Arthanegara yang duduk di kepengurusan KONI Bali sebagai pendidik dan pelatih ini menambahkan ada dua orang dosen IKIP PGRI Bali yang ikut di KONI Badung.
“Selama ini prestasi yang dimiliki oleh mahasiswa IKIP PGRI di olahraga sangat membanggakan. Sebab mahasiswa kami selalu terpilih di berbagai even olahraga baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional,” ucapnya.
Prestasi mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik ini selalu dihargai dengan pemberian bea siswa. Sebab di IKIP PGRI Bali tidak akan pernah berhenti melahirkan calon sarjana yang bisa membanggakan nama Bali, daerah dan dirinya sendiri.
“Terlepas dari itu, pihaknya juga akan terus meningkatkan SDM para dosen yang berkualitas di bidangnya. Selain itu, dosen-dosen S2 yang sudah ada akan kembali ditingkatkan menjadi S3,” imbuhnya.
Menuemrut Arthanegara, selama ini yang menjadi persoalan di masyarakat adalah sulitnya para calon guru dalam menentukan pekerjaan. Namun hal tersebut sudah mulai diatasi dengan menambahkan mata pelajaran pendidikan kewirausahaan.
“Melalui pendidikan kewirausahaan, paling tidak para lulusan IKIP PGRI Bali bisa mengembangkan usaha sendiri atau membuka lapangan kerja sendiri. Itupun kalau nantinya ada lulusan IKIP PGRI Bali yang tidak ingin menjadi guru,” pungkasnya. (sus)