Aruba ESP Menyediakan Layanan Cloud-native untuk Mengotomatisasi dan Mengakselerasi Penerapan dan Perlindungan Jaringan Edge-to-Cloud
(Baliekbis.com), Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise (NYSE: HPE), hari ini mengumumkan peningkatan signifikan untuk Aruba ESP (Edge Services Platform), dengan hadirnya fungsionalitas baru dalam Aruba Central yang memungkinkan perusahaan-perusahaan mengimbangi kebutuhan-kebutuhan di dunia bisnis yang berubah cepat. Aruba Central NetConductor, lini produk terbaru dari Aruba, memungkinkan perusahaan-perusahaan mensentralisasi pengelolaan jaringan terdistribusi (distributed network) melalui layanan cloud-native, sehingga menyederhanakan policy provisioning dan mengautomasi konfigurasi jaringan infrastruktur kabel, nirkabel, dan WAN. Dengan Central NetConductor, jaringan menjadi lebih agile (lincah) tanpa melupakan kebijakan keamanan Zero Trust dan SASE (Secure Access Service Edge). Aruba juga meluncurkan penampilan perdana dari indoor access point pertama di industri dengan fitur self-locating, dilengkapi dengan GPS receiver dan Open Locate yang sudah terintegrasi. Ini adalah standar terbaru dalam industri untuk berbagi informasi lokasi dari access point ke perangkat.
Akselerasi digital yang didorong oleh sistem kerja remote/hybrid, model-model bisnis baru, dan adanya kebutuhan untuk meningkatkan pengalaman pengguna menegaskan adanya kebutuhan terhadap jaringan yang lebih agile dan fleksibel. Aruba menyediakan jajaran lengkap layanan cloud-native untuk mengatasi kerumitan arsitektur multigenerasi yang membutuhkan penanganan manual serta berbagai tantangan keamanan. Arsitektur berbasis VLAN tradisional memerlukan konfigurasi dan integrasi manual yang signifikan, namun lambat beradaptasi dengan kebutuhan konektivitas bisnis yang baru, sehingga memunculkan potensi kesenjangan keamanan.
Jaringan modern dan agile menggunakan “overlay” jaringan, yang secara mulus menggabungkan segmen VLAN yang sudah ada dengan cloud-native policy dan layanan konfigurasi, memungkinkan pengguna dan perangkat menciptakan koneksi yang aman dan bisa diandalkan dari mana saja. Untuk membantu pelanggan mempercepat transformasi digital mereka, Central NetConductor menggunakan AI untuk manajemen dan optimasi, menerapkan workflow bisnis untuk mengautomasi konfigurasi jaringan, dan memperluas fitur keamanan terkemuka dari Aruba dengan Network Access Control (NAC) yang bersifat cloud-native, dan Dynamic Segmentation untuk penerapan di seluruh fabric. Karena berbasis protokol yang sudah diterima secara luas seperti EVPN, VXLAN dan BGP, Central NetConductor bisa diadopsi secara mulus untuk melindungi aset pengguna berdasarkan kemampuannya untuk beroperasi dengan jaringan Aruba yang sudah ada maupun infrastruktur vendor pihak ketiga.
“Di dunia bisnis saat ini, fleksibilitas sangatlah penting – perusahaan-perusahaan harus dapat mengubah sikap, tindakan, dan metode; seperti menciptakan berbagai layanan dan penawaran baru, serta melayani pelanggan baru dengan sangat cepat. Karena jaringan menentukan segalanya – mendukung konektivitas penting dan kecerdasan berbasis data – jaringan harus memiliki fleksibilitas yang sudah menjadi bawaan,” ucap Maribel Lopez, pendiri Lopez Research. “Saat ini perusahaan-perusahaan harus mencari solusi-solusi berbasis-standar yang memberi mereka fleksibilitas dalam hal teknis dan kemampuan untuk melindungi investasi mereka serta mengadopsi teknologi-teknologi baru sesuai kemampuan mereka, namun juga opsi-opsi jika solusi itu ditawarkan sebagai layanan pay-per-use (consumption models).”
“Terjadinya pandemi telah mempercepat tranformasi digital di Indonesia. Terlebih lagi, ketika situasi semakin membaik, perusahaan-perusahaan perlu meningkatkan kegesitannya dalam mengembangkan produk, user experience, bahkan model bisnis baru, untuk memenuhi kebutuhan di dunia bisnis yang selalu berubah dengan cepat. Secara alami hal tersebut akan meningkatkan kerumitan jaringan sehingga kebutuhan akan modernisasi jaringan yang agile, aman, serta memiliki fleksibilitas tinggi akan semakin besar,” kata Robert Suryakusuma, Country Manager Aruba Indonesia.
Tiga Prinsip Kunci dalam Modernisasi Jaringan
Jaringan statis atau stagnan tidak lagi sanggup memenuhi permintaan bisnis yang berkembang ataupun mendukung kebutuhan keamanan yang terus berubah; oleh karena itu, perusahaan-perusahaan harus terus memodernisasi jaringan berdasarkan tiga prinsip utama:
- Automasi: Workflow yang disederhanakan dan automasi bertenaga AI untuk menghemat waktu dan sumber daya, dibutuhkan untuk perencanaan, penerapan, dan pengelolaan jaringan yang mendukung konektivitas remote, branch, campus, maupun di cloud.
- Keamanan: Deteksi ancaman dan perlindungan yang meningkat dengan kontrol akses berbasis identitas yang sudah terintegrasi dan Dynamic Segmentation yang merupakan fondasi dari Zero Trust dan framework SASE.
- Kelincahan (Agility): Arsitektur berbasis standar yang terpadu dan bersifat cloud native untuk perlindungan aset dan kemudahan adopsi, dengan NaaS berbasis pay-per-use untuk mengoptimalkan anggaran dan sumber daya manusia.
Aruba Central NetConductor mengakselerasi penyebaran, manajemen dan perlindungan jaringan modern yang berbasis fabric dengan memetakan kemampuan pada tiga prinsip modernisasi jaringan:
- Automasi: Intent-based Workflow dengan konektivitas ‘satu tombol’ dan orkestrasi kebijakan keamanan
- Keamanan: Kontrol akses berbasis peran akan memperluas Dynamic Segmentation untuk penerapan Zero Trust dan kebijakan keamanan SASE yang sudah terintegrasi
- Kelincahan: Layanan-layanan cloud native untuk visibilitas dan kontrol di satu titik. Solusi berbasis standar untuk kemudahan migrasi dan pengadopsian guna mempertahankan aset yang sudah ada.
Inovasi dalam Layanan Lokasi Indoor
Instalasi WLAN AP tetap menjadi proses manual yang memakan waktu, rentan terhadap error, dengan hasil yang tidak bisa diandalkan untuk aplikasi yang membutuhkan layanan lokasi. Untuk mengatasi hal ini, Aruba memperkenalkan self-locating indoor access point pertama di industri. Teknologi ini menyederhanakan cara perusahaan merekam data lokasi indoor dan mengomunikasikan informasi tersebut melalui udara ke perangkat mobile atau aplikasi apapun.
Aruba Wi-Fi 6 dan Wi-Fi 6E AP menggunakan kombinasi GPS receiver bawaan, dukungan Wi-Fi Location untuk pengukuran waktu yang tepat, dan software cerdas untuk pemasangan WLAN yang otomatis dengan akurasi yang tinggi. Self-locating WLAN AP dari Aruba tersebut mampu menentukan lokasi AP dengan zero-touch, melakukan validasi dan update lokasi secara terus-menerus, dan menyediakan serangkaian koordinat universal yang bisa disesuaikan di peta gedung atau platform pemetaan web manapun.
Lokasi akurat dari infrastruktur WLAN akan menghasilkan referensi kuat yang bisa dibagikan menggunakan Open Locate. Perusahaan-perusahaan bisa menggunakan koordinat universal dan referensi dari self-locating indoor AP dari Aruba untuk mengembangkan atau meningkatkan pelacakan aset secara mudah, untuk keamanan/kepatuhan, untuk perencanaan fasilitas, aplikasi venue experience atau layanan berbasis lokasi lainnya.
“Lokasi adalah inti dari banyak pengalaman aplikasi, dan lokasi indoor yang akurat akan membuka banyak use case yang baru dan inovatif bagi banyak perusahaan,” ucap Ginevan, head Global Strategy and Digital Partnerships for Android Enterprise, Google. “Melalui Android 10, Google menjadi yang pertama mendukung sepenuhnya Wi-Fi RTT untuk penentuan lokasi indoor yang presisi di perangkat ponsel. Infrastruktur jaringan self-locating dari Aruba dan inisiatif Open Locate akan membantu mewujudkan visi lokasi indoor yang akurat di kalangan komunitas developer kami, sehingga jauh lebih mudah untuk mengaplikasikan jaringan ini dalam skala yang lebih besar. Kami tidak sabar melihat apa yang akan dirancang oleh para developer.”
“Perusahaan-perusahaan sudah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa dalam menghadapi disrupsi besar dan pergesaran ‘tektonik” dalam bisnis mereka selama dua tahun terakhir, dan makin jelas bahwa kelincahan bisnis menjadi prioritas pelanggan kami,” kata David Hughes, Chief of Technology and Product Officer, Aruba, perusahaan Hewlett-Packard Enterprise. “Peningkatan terbaru yang diperkenalkan hari ini akan membantu para pelanggan mengubah pendekatan mereka menjadi lebih ‘berorientasi layanan’ dengan menggunakan solusi yang bertenaga AI untuk memperkuat keamanan dan mengakselerasi perpindahan ke arsitektur jaringan terpusat pada cloud, yang merupakan ciri khas jaringan modern.”
Solusi baru ini bisa didapatkan dengan metode procurement dan pengaplikasian tradisional atau sebagai layanan dalam jaringan HPE GreenLake for Aruba yang memberikan fleksibilitas yang maksimal kepada para pelanggan untuk menyesuaikan kebutuhan jaringan mereka sesuai dengan yang ditetapkan dalam persyaratan bisnis. Peningkatan terbaru HPE GreenLake for Aruba untuk network as a service (NaaS) dari Aruba meliputi delapan penawaran standar yang didesain berdasarkan use case jaringan enterprise yang populer, memberikan kemudahan yang lebih besar dan mengakselerasi time-to-value dalam pengaplikasian NaaS. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai dampak NaaS terhadap enterprise, silahkan kunjungi situs web ini untuk mendapatkan salinan laporan IDC March 2022 InfoBrief, Network as a Service: State of the Market.