Balebengong dan Forum Keadilan Gelar Kelas Jurnalisme Warga, Gus Anom: Jadi Ujung Tombak Promosikan Desa
(Baliekbis.com),Balebengong dan Forum Keadilan menggelar Kelas Jurnalisme Warga di Brahma Vihara Arama di Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali.
Kegiatan yang berlangsung dua hari, Sabtu-Minggu, 2-3 Oktober tersebut juga berkolaborasi dengan INTI Bali dan Yayasan Girirakhito Mahatherra.
Ketua Yayasan Girirakhitto Mahathera, Ida Bagus Rahoela, saat membuka pelatihan menyambut positif Kelas Jurnalisme Warga tersebut. Ia berharap, dari pelatihan tersebut akan lahir jurnalis-jurnalis yang memiliki idealisme. “Jurnalis itu harus memiliki idealisme,” ujar Rahoela.
Mantan Kabag Humas Pemkot Denpasar ini juga mengingatkan, jurnalis tidak harus selalu memedomi prinsip “bad news is a good news”. Sehingga yang muncul hanya berita-berita kejahatan, pemerkosaan dan sejenisnya.
Kebaikan-kebaikan yang dilakukan manusia juga merupakan “berita”. “Jurnalis harus mempunyai idealisme untuk berbuat kebaikan bagi semua,” kata Gus Rahoela.
Sementara Anton Muhajir dari Balebengong.id menjelaskan, jurnalisme warga merupakan ruang bagi warga, siapapun dia, untuk bersuara dan menceritakan potensi yang ada di sekitarnya.
”Program ini menekankan pada upaya memberikan suara dan ruang kepada kelompok yang selama ini kurang mendapat tempat di media massa. Nantinya dilanjutkan dan dikembangkan dengan pelatihan media online seperti website dan jejaring sosial,” kata Anton.
Sementara Ida Bagus Anom Putra dari Forum Keadilan mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan ini, dengan harapan nantinya peserta bisa menulis dan memberitakan potensi-potensi yang ada di desanya. “Para peserta diharapkan nantinya bisa menjadi ujung tombak dalam mengangkat dan mempromosikan desanya lewat tulisan,” kata Gus Anom.
Kelas Jurnalisme Warga diikuti 15 peserta dari dua desa, yakni Desa Banjar dan Desa Banjar Tegeha. Selama pelatihan mereka mendapatkan materi tentang dasar-dasar jurnalistik yang disampaikan Yahya Umar dari Forum Keadilan dan materi mengenai video ponsel yang disampaikan Kardian Narayana dari Kompas TV.
Para peserta juga dibekali dengan cara menggali ide-ide atau topik-topik yang bisa ditulis. Setelah mendapatkan topik, mereka langsung praktik liputan dan menulisnya menjadi berita. (yum)