Bali Fashion Trend 2023, Angkat Produk Lokal dan Pendapatan Perajin

(Baliekbis.com), Bali Fashion Trend 2023 yang digelar selama empat hari sejak tanggal 3 Agustus 2023 berjalan sukses. Ajang yang menghadirkan puluhan model hasil karya para desainer terkenal dari berbagai daerah tersebut ditutup, Minggu (6/8) malam di Kuta.

Sejumlah desainer mengaku senang mengikuti BFT 2023 ini dan berharap ajang bergengsi ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Desainer Neli Gunawan yang menghadirkan 8 model dari bahan linen mengaku ajang ini membuka peluang bisnis yang menjanjikan. “Sangat meriah dan mengesankan. Saya harap ke depan makin banyak desainer yang ikut serta partisipasi,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Desainer Eko Chandra yang mengangkat tenun endek dan melibatkan 16 model. “Endek ini bisa dipakai semua kalangan dari berbagai tingkatan umur maupun pada kegiatan non formal. Tenun endek ini sangat luar biasa. Saya harap BFT bisa mengangkat desain lokal dan nasional ke internasional. Dan sudah tentu mengangkat pendapatan para perajinnya,” ungkapnya.

Desainer Adith Hendar mengatakan batik yang ia presentasikan kali ini tentang “asa” yang dalam bahasa sansekerta berarti harapan. Kenapa asa? Karena batik ini adalah harapan bagi seluruh UMKM yang diajak kerja sama.

“Itulah mengapa ibu Walikota Magelang menugaskan saya selaku coach dan juga mentor untuk UMKM menciptakan sesuatu yang lebih fresh, lebih bisa diterima anak muda terlebih kita punya misi setelah kita belajar soal batik bisa melakukan banyak hal positif, seperti menghentikan penyebaran TKI dengan mengajarkan. mereka cara memproduksi batik, cara mempromosikan sehingga bisa mendatangkan uang dari batik ini,” ujarnya.

Ia berharap semua yang terlibat mendapat manfaat dari acara ini. “Bali adalah pintu gerbang sebelum orang tahu soal Indonesia, orang lebih kenal Bali. Jadi Bali harus dapat special treatment (perlakuan spesial) krn market di Bali sangat luas. Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk bekerja sama, bahu membahu tidak hanya dengan designer, juga para pengrajin harus mendapatkan manfaat,” tambahnya.

Sementara Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur Yusuf Wiharto mengatakan Viva cosmetics yang berusia 61 tahun dari dulu selalu menggunakan motto 3MU yaitu MUdah didapat, MUrah agar bisa dipakai semua kalangan, dan selalu memproduksi dengan MUtu dan kualitas yang baik.

“Visi dan misi kita selalu berusaha untuk ‘memasyarakatkan kecantikan dan mencantikkan masyarakat Indonesia. Kita selalu support kegiaatan-kegiatan yang sifatnya di industri kreatif, mempromosikan designer Indonesia agar dapat berkompetensi dengan designer asing. Kami menunjukkan bahwa produk Indonesia memiliki kualitas yang baik sehingga bisa bersaing dengan produk dari luar,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Nasional Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma pada penutupan Bali Fashion Trend 2023 menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sehingga acara ini berlangsung sukses.

Ia berharap Bali Fashion Trend 2023 dapat menjadi salah satu upaya untuk mengajak desainer muda untuk menerapkan konsep sustainability.

“Konsep sustainability dari produk lokal diharapkan bisa terangkat di dunia fashion global dan mencari talent muda yang bisa meneruskan industri ini lebih baik,” ujarnya. (bas)