Bali Magnet Utama Turis Rusia
(Baliekbis.com), Volume perdagangan Indonesia dengan Rusia tahun ini meningkat sebesar 33 persen. Selain itu kunjungan wisatawan Rusia juga meningkat sebesar 52 persen. Hal ini sebagai dampak dari diselenggarakannya Festival Indonesia di Moskow tahun lalu. Kedutaan Besar RI di Rusia baru saja menggelar Festival Indonesia di Moskow, Rusia bulan Agustus 2017 yang tak kalah sukses dengan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan Duta Besar RI untuk Rusia M. Wahid Supriyadi saat menemui Gubernur Bali Made Mangku Pastika di ruang kerjanya, Senin (16/10). “Tahun depan kita akan pindah lokasi karena banyak peserta yang belum terakomodasi,” kata Supriyadi. Ia menambahkan Festival Indonesia Moskow tahun 2018 akan dilaksanakan di lahan seluas 18 hektar dengan target pengunjung 120 ribu orang. Supriyadi mengakui Bali masih menjadi magnet utama bagi wisatawan Rusia yang datang ke Indonesia.
Sayangnya penerbangan langsung Garuda Indonesia yang direncanakan Agustus tahun ini, belum terealisasi. Padahal potensi peningkatan kunjungan lebih besar mengingat kondisi stabilitas di beberapa negara yang biasanya menjadi kunjungan turis Rusia sedang tak terlalu baik. Salah satu potensi yang dinilainya bisa dimanfaatkan pengusaha lokal adalah permintaan kopi yang tinggi di Rusia. “Ngopi bagian dari lifestyle di sana,” imbuhnya. Hal ini disambut baik Gubernur Pastika, apalagi kopi Bali juga cukup terkenal di dunia. Terkait Festival Indonesia di Moskow tahun 2018, Pastika berharap pengusaha di Bali bisa memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan produknya. Pemerintah Provinsi Bali siap membantu dengan memberikan bahan-bahan promosi seperti film, brosur, leaflet dsb. “Kami punya banyak bahan promosi berupa film seperti yang dibuat oleh Bappeda, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Biro Humas dan Protokol,” kata Pastika. Kesempatan ini juga dimanfaatkan Gubernur Pastika untuk menjelaskan kondisi pariwisata dengan adanya bencana Gunung Agung. Pastika memastikan wisatawan Rusia masih bisa datang ke Bali dan menikmati banyak destinasi wisata di sini.Pertemuan juga sempat membahas persoalan pembangunan dan pendidikan di Bali. Dubes RI untuk Rusia mengaku sudah mendengar tentang keberadaan SMA/SMK Bali Mandara yang menerima siswa miskin di Bali. Sayangnya karena keterbatasan waktu, Supriyadi belum bisa menyempatkan diri melihat langsung sekolah unggulan Pemprov Bali yang terletak di Kecamatan Kubutambahan, Buleleng tersebut. Ia berharap di masa datang bisa berkunjung ke Bali Utara sekaligus bertatap muka dengan siswa/siswi SMA/SMK Bali Mandara. “Jadi lain kali saya datang ke Bali, sudah ada tempat yang akan saya kunjungi,” ujarnya. (sus)