Bali Marine Walk dan Sammada Hotel & Beach Club Gelar Upacara “Pembentangan Bendera Merah Putih” Ukuran Jumbo di Bawah Laut Lembongan
(Baliekbis.com), Karyawan Bali Marine Walk dan Sammada Hotel & Beach Club, Sabtu (17/8/2019) pagi melaksanakan peringatan HUT ke-74 RI secara khusus di dasar laut Nusa Lembongan.
Yang istimewa dari kegiatan ini, selain merupakan yang pertama kali di Lembongan juga upacara “sakral” HUT RI berupa Pembentangan Bendera Merah Putih ukuran Jumbo di bawah laut Lembongan ini digelar secara mandiri oleh pengusaha kedua perusahaan tersebut.
Dalam upacara itu, sebanyak 17 petugas sekitar pukul 8 pagi dengan pakaian dan perlengkapan khusus turun ke dasar laut pada kedalaman 4-5 meter. Para petugas yang terdiri dari laki dan perempuan itu membawa bendera merah putih berukuran lebar 3 meter dan panjang 4,5 meter ke dasar laut untuk dibentangkan bersama banner bertuliskan “Dirgahayu Republik Indonesia ke-74”.
Didukung cuaca yang begitu cerah dan nyaris tak ada gelombang laut, pelaksanaan peringatan berlangsung lancar sekitar 15 menit.
“Meski air sangat dingin tapi semua bisa berjalan lancar dan kami merasa puas dan bangga bisa melaksanakan upacara ini,” ujar Operational Manager Bali Marine Walk Lembongan Wayan Suantara.
Menurut dive master ini meski persiapan upacara boleh dibilang mendadak, namun karena peserta yang sebagian merupakan diver sudah terbiasa dengan alam laut maka semua bisa berjalan sesuai rencana.
Sementara Sales and Head Corporate Manager Bali Marine Walk dan Sammada Hotel & Beach Club Ketut Suastika menjelaskan upacara peringatan HUT RI digelar di dasar laut karena pihaknya ingin memaknai hari kemerdekaan ini dengan mengajak pegawai meneladani semangat para pahlawan, perjuangan yang telah dilakukan oleh para pahlawan.
“Semangat para pahlawan mari kita jadikan inspirasi buat kita semua untuk bagaimana berbuat yang terbaik kepada bangsa dan negara,” ujar Suastika.
Dengan digelar di laut, Suastika juga berharap agar ke depannya semua pihak bisa mencintai laut dan melestarikannya. Apalagi laut menjadi mata pencaharian masyarakat. “Maka kita wajib menjaga kelestariannya. Alam laut Lembongan dan sekitarnya sangat asri. Ini harus dijaga bersama, semua pihak,” tegas Suastika.
Suastika menambahkan upacara ini boleh dikatakan yang pertama dilakukan perusahaan watersport. “Ini masih pionir, kita harapkan tahun depan bisa libatkan lebih banyak pihak terkait,” ujar ayah dua anak ini.
Ditambahkan Bali Marine Walk yang berdiri sejak 2008 saat ini rata-rata membawa sekitar 200-250 wisatawan ke Lembongan. Selain melakukan watersport activity, wisatawan juga diajak menikmati “village tour” yang ada di Lembongan di antaranya Jembatan Kuning dan Devil’s Tears. (bas)