Band Black Burn Usung Tribute The Iron Maiden
(Baliekbis.com), Band Black Burn mulai terbentuk pada tahun 1994 dengan beraliran rock. Dimana pada tahun itu personilnya hanya tiga orang yakni Agni (drum), Mulyawan dan Gus Nadi (guitar). “Band Black Burn sempat facum lama, dan baru kembali aktif tahun 2017 dengan menambah dua orang personil yakni Agus Yudi (bass) dan Mang Natha (vokalis),” ujar Mulyawan, Kamis (5/7) saat on air di Radio Suara Sunari. Dikatakan, setelah aktif tahun 2017, dan sempat beberapa kali manggung tidak hanya di Bali melainkan juga di luar Bali seperti Lombok, Surabaya, dan Yogyakarta. Karena sering kali mendapat undangan manggung, Band Black Burn akhirnya bisa mewakili Bali di acara festival rock se-Indonesia, namun belum meraih juara. “Juara yang bisa diraih ketika itu adalah mengikuti festival rock se-Bali dengan meraih juara II,” terangnya.
Lanjutnya, Band Black Burn dengan mengusung Tribute The Iron Maiden seperti Alexander The Grent, Hallowed Be The Home, The Trooper, Fear Of The Dark, Aces High, dan lainya. Saat ini Black Burn sering membawakan lagu berjudul Hitam Terbakar, Penari Sang Hyang, Shanti Bali Shanti, Maya Semesta, dan Rakyat. “Sebenarnya, Band Black Burn hanya baru bisa memperkenalkan Tribute saja. Sementara untuk launching single dipastikan tahun ini bisa terealisasi,” ucapnya.
Berdirinya Band Black Burn ini berawal dari kumpul-kumpul bareng. Kami sering latihan di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar di Hotel Ananta. Kebetulan yang punya namanya Ananta yang merupakan sahabat dari kecil. Di Hotel Ananta tersebut disiapkan studi musik, nah dari sanalah grup band sering latihan. “Kami mengambil nama Black Burn ini sangat cocok dengan maknanya yaitu memaknai kaum lemah. Dimana kaum lemah sering ditindas, dicemooh, dan dikucilkan. Sudah hitam terbakar lagi,” imbuhnya.
Ditambahkan, Band Black Burn agar terus bisa berkembang, maka kami memutuskan untuk ikut bergabung dalam sebuah wadah komunitas yakni Brother Rock Community (BRC) yang mana jumlah grup band rock sudah mencapai puluhan yang dinaungi kalangan anak muda. Keinginan kami sebenarnya ingin terus bisa menghidupkan musik rock agar terus digemari seperti di era tahun 80-an,” tambahnya.(sus)