Band TEP akan Launching “Lukisan Jiwa”
(Baliekbis.com), Band The Error Project (TEP) yang terdiri empat orang personil yakni Arie Kcx (guitar dan vocal), Gus Yana (bass), Krishna (lead guitar), serta Iwak Qyong (drum) segera merilis video klip berjudul “Lukisan Jiwa” dalam waktu dekat ini.
“Sebelumnya, band kami ini sudah merilis single dan video klip berjudul “Dunia Dalam Harapan” tahun 2016 dan “Optimisme Positif” tahun 2017,” ujar vokalis Band TEP, Arie, Kamis (8/3) di Denpasar. Dikatakan, pada saat launching video klip berjudul “Lukisan Jiwa” ini, Band TEP berencana akan mencetak sebanyak 1.000 copy keping CD. Dan untuk pembelian CD nanti akan include dengan merchandise resmi dari Band TEP sendiri. Diceritakan, grup band ini terbentuk tahun 2015 silam. “Band ini sudah sering manggung seperti acara AMPI charity for children, Gilas Bali, J-Live Festival, AMPI MedFest, Bali Automotive Fiesta, serta acara Nusa Dua Light Festival,” terangnya.
TEP juga sering mengisi acara di kampus yakni saat acara Sound of Justice yang diadakan oleh Jurusan Hukum Undiksha, acara Music Againts AIDS yang diadakan oleh UKM Musik Undiksha. “Bahkan juga sempat manggung bareng bersama Lolot dan Marjinal yang merupan grup band asal Jakarta di acara Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Undiksha yang bertajuk Social Harmony,” ucapnya.
Band TEP tebentuk ketika tiga personil awal, Arie, Gus Yana dan Iwak bertemu, dan kebetulan juga ketiga personel ini berasal dari kampung halaman yang sama dari Desa Tamblang, Singaraja, Buleleng. Ketiga personel ini memang sudah menjalin hubungan pertemanan sejak kecil, namun pada masa sekolah berpisah. Iwak, sang drummer lama kuliah di Yogyakarta, Gus Yana sejak tamat SMA sudah hijrah ke Denpasar, dan saya sendiri kuliah di Singaraja dan sempat merantau juga ke NTT. Namun pada bulan Maret 2015 ketiga sahabat ini berkumpul lagi di Bali, dan ditambah teman baru Iwak Qyong akhirnya bisa bentuk Band TEP ini.
Dijelaskan, sebenarnya Band TEP awal terbentuknya lebih banyak menyanyikan lagu punk rock dari band yang sudah terkenal misalnya Superman is Dead, Greenday, NOFX, dll. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2016 band ini berniat untuk membuat karya sendiri. Lagu-lagu yang diciptakan lebih banyak berbahasa Indonesia dan ada beberapa berbahasa Inggris. “Tema dari lagu yang sering dibawakan lebih banyak mengangkat isu-isu sosial di masyarakat misalnya pada lagu “Dunia Dalam Harapan” yang didedikasikan untuk ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS),”jelasnya.
Untuk lagu yang akan dilaunching yakni “Lukisan Jiwa” temanya lebih mengarah ke kisah cinta. Harapan kedepannya karya-karya band ini diterima di masyarakat, dan dapat menghibur masyarakat Bali pada umumnya.”Mudah-mudahan proses pembuatan album perdana kami lancar, dan bisa rilis tahun ini,” tambahnya. (sus)