Bangun Ekosistem Melalui Kolaborasi Start-Up, Qasir Genjot Pertumbuhan 230 Ribu Usahawan Mikro
(Baliekbis.com), PT. Solusi Teknologi Niaga (Qasir) terus berusaha mengembangkan ekosistem yang terintegrasi bagi pelaku UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan mengembangkan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki keahlian spesifik dalam menjawab berbagai tantangan yang kerap dihadapi UMKM. CEO Qasir Michael Williem menyatakan, keinginan untuk naik kelas bagi usahawan mikro pada dasarnya sangat besar, namun terhambat keterbatasan untuk mencari peluang yang ada.
“Pesatnya teknologi kerap membuat usahawan mikro dan kecil gigit jari karena mereka terancam tergerus oleh persaingan. Karenanya, sejak awal didirikan, semangat kami adalah merangkul mereka untuk ikut mengembangkan usaha lewat inovasi digital. Salah satunya membuka akses mereka ke berbagai layanan fintech dan teknologi yang sudah diintegrasikan ke dalam aplikasi Miqro milik Qasir,” terang Michael.
Melalui layanan Miqro, Qasir juga membantu mempercepat proses inklusi keuangan dengan menekankan pentingnya pencatatan keuangan yang rapi secara digital. “Data internal kami menunjukkan bahwa pencatatan yang kurang rapi membuat mereka tidak memenuhi syarat sebagai kreditur. Sehingga mereka sulit menambah modal kerja untuk berkembang,” tutur Michael.
Berangkat dari masalah di atas serta semangat memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi usahawan mikro, Qasir menjalin kerjasama dengan fintech Peer to Peer (P2P) Lending seperti Koinworks dan Qazwa. Uniknya, pendanaan yang difasilitasi Qasir melalui kedua fintech ini bukanlah dalam bentuk dana segar, namun dalam bentuk kredit produktif yaitu pembelian stok barang untuk dijual kembali, yang besarannya disesuaikan dengan kemampuan. Besaran ini diukur berdasarkan behaviour belanja tiap pengguna aplikasi, yang datanya sudah terekam dalam sistem Qasir, yaitu mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hingga saat ini, Qazwa dan Koinworks sudah menyalurkan pendanaan kepada ratusan usahawan Miqro dengan total angka menembus angka milyaran rupiah.
Chief Marketing Officer (CMO) Qasir Rachmat Anggara berharap kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem yang mampu menggenjot lebih banyak usahawan mikro untuk berkembang. “Hanya dengan rutin berbelanja melalui aplikasi Miqro, usahawan bahkan tidak perlu repot menyiapkan segala macam persyaratan yang rumit untuk mendapat pendanaan ini. Cukup berbekal rekomendasi dari kami berdasarkan catatan pembelanjaan tadi yang jelas validasinya, pihak fintech sudah bisa mencairkan pendanaan ini. Harapan kami, para usahawan mikro bisa mendapatkan pendanaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan usahanya,” tutur Angga.
Inisiatif Qasir dalam memberikan pilihan ke akses permodalan fintech sejalan dengan arahan pemerintah melalui Bank Indonesia. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menilai, UMKM perlu lebih banyak mengadopsi ekonomi digital, dan menetapkan target target inklusi keuangan sebesar 75%. Hal ini dikarenakan, masih ada sekitar 60 juta UMKM yang belum tersentuh perbankan dan karenanya perlu ada campur tangan dari perusahaan-perusahaan e-commerce dan fintech untuk mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia yang lebih optimal. Sinergi antarlembaga juga menjadi poin yang sangat dianjurkan pemerintah untuk mewujudkan adopsi ekonomi digital, mendorong inklusi serta menciptakan stabilitas ekonomi.
Terkait dengan keamanan data, layanan kolaboratif dalam aplikasi Miqro ini, Chief Technology Officer (CTO) Qasir Novan Adrian menambahkan, Qasir telah membekali aplikasinya dengan beberapa jaringan keamanan. Saat ini Qasir juga sedang dalam proses registrasi ISO/IEC 27001:2013.
“Data privacy adalah hal yang sangat penting bagi kami karena bagi kami kepercayaan dari users itu mahal harganya. Komitmen kami adalah memastikan data dari users aman secara digital. Lebih spesifik lagi, untuk penggunaan layanan pembiayaan, kami memastikan screening internal yang ketat sebelum melakukan penawaran kepada partner usaha. Sehingga, sedapat mungkin kami memiliki banyak layer pengawasan agar tidak ada data yang bocor atau disalahgunakan,” tutup Novan.
Selain Koinworks dan Qazwa, perusahaan lainnya yang telah berkolaborasi dengan Qasir antara lain:
● Perusahaan e-commerce komoditas pertanian dan bahan baku harian: TaniHub dan Tukangsayur.co.
Kerja sama dengan Tukangsayur.co, dan TaniHub digagas untuk mempermudah usahawan Qasir memesan bahan baku segar. Pesanan akan dikirim dalam waktu mulai dari H+1 dan dapat dibayar dengan cara bayar tempo, yaitu pembayaran yang dapat diatur jatuh tempo bayarnya.
● Perusahaan logistik: Kerry Express
Kerja sama yang diberi nama Miqro Express ini memungkinkan usahawan Qasir mendapat tambahan pemasukan sebesar 8% dari total biaya pengiriman barang dengan menjadi hub logistik Kerry Express.
● Payment Gateway: DANA dan OVO
Fasilitas pembayaran nontunai digital adalah salah satu syarat mutlak yang wajib dimiliki usahawan masa kini, begitu pun seharusnya usahawan mikro. Kerja sama Qasir dengan DANA dan OVO memungkinkan para pengguna aplikasi Qasir dan Miqro dapat melayani transaksi nontunai digital melalui sistem yang sudah terintegrasi dalam aplikasi. Mereka hanya perlu melakukan satu kali pendaftaran untuk mendapatkan fasilitas ini.
Perusahaan yang dirintis pertama kali oleh Novan Adrian dan Rachmat Anggara ini telah mengawali sepak terjangnya sejak tahun 2015. Bersama dengan Michael Williem, Qasir saat ini telah memiliki 230 ribu pengguna yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Adapun basis pengguna terbesar berada di Jabodetabek, Malang, Surabaya, Bali dan Yogyakarta.
Tercatat sejak awal tahun 2020 ini, transaksi yang terekam di dalam sistem Qasir mencapai Rp 76 Miliar setiap minggunya. Hal ini menandakan, potensi bisnis usaha mikro dan kecil yang demikian besar. Karenanya keberadaan pengusaha di skala ini perlu lebih banyak pendampingan agar bisa bertahan dalam persaingan serta perkembangan teknologi. (ist)