Bank BPD Bali Sosialisasikan QRIS di Lingkungan ASN Pemprov Bali
(Baliekbis.com), Bank BPD Bali melakukan sosialisasi QRIS (QR Code Indonesian Standard) pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bali, Jumat (14/2/2020) bertempat di Lapangan Kantor Gubernur Bali. Sosialisasi QRIS ini merupakan kewajiban Bank BPD Bali dalam rangka pengenalan pada seluruh lapisan masyarakat dan stakeholder yang ada di Bali.
Acara sosialisasi yang diawali dengan senam sehat Gemu Famire, juga menghadirkan 10 UMKM binaan BPD Bali mengisi stand kuliner yang ada. Pembelanjaan di stand kuliner tersebut dengan QRIS agar ASN terbiasa bertransaksi menggunakan QRIS.
Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan, kegiatan sosialisasi ini dilakukan pada hari yang istimewa yaitu 14 Februari, karena di hari kasih sayang ini, Bank BPD Bali ingin berbagi kasih sayang pada ASN yang juga merupakan nasabah Bank BPD Bali.
Bank BPD Bali telah mendapat ijin menggunakan transaksi QRIS dari Bank Indonesia sejak 18 Desember 2019. Sehingga menempatkan Bank BPD Bali sebagai bank ke-14 dan bank kedua dari seluruh BPD yang diijinkan bertranskasi menggunakan QRIS.
Sebelumnya, Bank BPD Bali bersama Sekda Bali di UPT Samsat Sayan, Ubud meluncurkan pembayaran samsat QRIS pertama kali di Indonesia. Bank BPD Bali senantiasa mendukung program – program elektronifikasi dalam rangka peningkatan tata kelola, pengelolaan keuangan negara termasuk dalam rangka peningkatan kapasitas UMKM yang ada di Bali.
Transaksi QRIS selain berlaku untuk penerimaan negara, juga bisa berlaku untuk penerimaan dana punia di 349 pura di Bali. “Nantinya krama yang ke pura tidak lagi punianya dengan uang tunai, lewat barcode saja sehingga nanti lebih transparan dan tata kelola di pemerintah sampai dengan desa adat dalam rangka mendukung program Nangun Sat Kerthi Loka Bali bisa terlaksana dengan baik,” ungkapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, akan menjalankan politik ekonomi yang memperkuat basis – basis sumber daya lokal kekuatan ekonomi Bali. Salah satu pilar perekonomian di Bali adalah Bank BPD Bali, karena BPD Bali milik masyarakat Bali dan Pemprov Bali, Pemkab dan Pemkot.
Tahun ini, Pemprov pun menambah modal ke Bank BPD Bali dengan penyertaan modal cash sebesar Rp 50 miliar tahun ini ditambah dengan appraisal (nilai) penyertaan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kantor baru Bank BPD Bali.
Sejalan dengan niat untuk terus membangun perekonomoan Bali, salah satu yang tengah ia gencarkan adalah pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terintegrasi dan terkoneksi untuk mendukung pembangunan kepariwisataan dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang akan dibangun di semua wilayah Bali.
Dalam pembangunan perekonomian Bali, akan terjadi perputaran dan pertumbuhan. Dalam konteks ini Bank BPD dinilai akan berperan dan mendorong Bank BPD Bali bisa bersaing dengan perbankan lainnya.
Bank BPD Bali harus berbenah. Sistem yang dibangun agar dikembangkan secara progresif, baik menyangkut infrastruktur, SDM, dan sistemnya. Sistem yang didukung oleh basis teknologi informasi yang memadai seperti QRIS.
Selain itu harus ada terobosan lain yang dilakukan oleh Bank BPD Bali agar berimbang antara sistem yang akan dijalankan di bidang perekonomian dengan dukungan dunia perbankan yang dijalankan oleh BPD Bali. “Jadi BPD Bali mesti menangkap arah yang akan kita sasar supaya selaras. Yang saya pastikan adalah, sebagai Gubernur, saya akan memberikan keberpihakan sekuat – kuatnya untuk BPD Bali,” imbuhnya.
Hal senada diucapkan Ida Ayu Tri Rasmiwinari, Kepala Bank BPD Bali Cabang Renon mengungkapkan pihaknya sangat mengapresiasi pelaksanaan sosialisasi QRIS di ASN Pemprov Bali dan juga berterima kasih kepada Gubernur Bali serta jajaran Direksi Bank BPD Bali.(yes)