Bank DBS Indonesia bersama Timur Angin Berbagi Tips Fotografi Human Interest, Yuk Simak!
(Baliekbis.com), Sejak diberlakukannya pembatasan sosial sebagai salah satu upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 terjadi perubahan tren di masyarakat Indonesia dalam melakukan kegiatan. Mayoritas dari masyarakat kini beralih ke kegiatan yang dapat dilakukan secara online. Menurut data Google Trends Indonesia, pencarian kelas online, pelatihan online, dan online workshop mengalami kenaikan hingga 180 persen sejak Maret 2021 hingga saat ini. Melihat hal tersebut, Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk memfasilitasi nasabahnya untuk belajar hal-hal baru dalam pengembangan diri melalui platform Live More Society dalam program #LiveMoreAndLearnMore, dan dalam kesempatan ini adalah pelatihan fotografi.
Kali ini, kelas online yang berlangsung dari program #LiveMoreAndLearnMore oleh Bank DBS Indonesia adalah kelas “Human Interest Photography” bersama Timur Angin. Timur Angin merupakan seorang fotografer kawakan yang sudah lama berkecimpung dalam dunia fotografi profil perusahaan, fotografi komersial dan underwater photography di Indonesia. Di dalam fotojurnalisme, human interest photography mencakup kehidupan individu atau masyarakat yang seringkali masuk dalam bagian feature.
Dalam dunia fotografi, terdapat banyak hal menarik yang dapat kita abadikan melalui kamera yang kita miliki, salah satunya adalah kehidupan manusia atau yang sering disebut dengan human interest photography. Human interest photography merupakan jenis fotografi yang menampilkan manusia yang menunjukkan adanya hubungan emosi dan simpati yang mendalam dalam foto tersebut. Human interest photography terdiri dari street photography, portrait photography, foto jurnalistik, wedding photography dan sport photography.
Timur Angin menjelaskan, “Human interest photography merupakan foto yang menceritakan isi tentang manusia yang berada di suatu lingkungan tertentu dengan apa adanya. Fotografi ini mengkhususkan untuk memotret orang sebagai fokus utamanya. Tapi tidak menutup kemungkinan menjadikan orang hanya sebagai pendukung di dalam framing-nya. Selama di foto tersebut ada manusia yang tertangkap di kamera, natural, menampilkan sisi keseharian manusia yang difoto dan terdapat cerita di dalamnya dan membuat orang lain yang melihatnya bisa turut hadir di dalam foto tersebut. Dengan memotret human interest, itu mengasah kemampuan menentukan angle, dan belajar berkomunikasi lebih baik lagi dengan orang-orang yang saya potret. Tantangan dalam memotret human interest adalah ketika berhadapan dengan orang-orang yang tidak suka dipotret. Selain itu, kepekaan bukan hanya soal berhadapan dengan manusia, tetapi juga dengan benda.”
Timur Angin memberikan tips beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan foto human interest:
- Cari inspirasi mengenai human interest sebanyak-banyaknya
Dengan mencari inspirasi dan referensi sebanyak-banyaknya, Anda akan memiliki semakin banyak konsep menarik saat pengambilan foto.
- Selalu bersikap rendah hati
Dengan menunjukkan attitude yang baik, objek foto juga akan merasa semakin nyaman dengan kehadiran Anda, dan hasil foto Anda akan semakin baik dan natural.
- Meminimalisir penggunaan alat
Dalam mengambil foto human interest, tidak diperlukan banyak alat karena dengan alat atau benda sederhana yang ada di sekitar Anda untuk mendapatkan hasil foto yang menakjubkan.
- Memiliki cadangan storage memoryyang cukup
Pengambilan foto human interest membutuhkan banyak memori, karena tujuan pengambilan foto adalah untuk menangkap ekspresi, dimana ekspresi yang tepat dan diinginkan mungkin baru bisa didapatkan dari puluhan jepretan.
“Ada beberapa trik yang dapat Anda lakukan saat Anda memotret objek human interest. Pertama, jangan lupa untuk selalu meminta izin sebelum memotret orang yang akan menjadi objek foto Anda. Akan lebih baik lagi jika Anda mengerti beberapa kata atau kalimat bahasa daerah yang Anda kunjungi, ini dapat menunjukkan rasa kedekatan Anda dengan mereka. Selain itu, kamera Anda juga harus selalu on stand-by, karena momen foto human interest dapat terjadi kapan saja. Terakhir, Anda juga perlu menyiapkan hadiah kecil yang bukan berupa uang yang dapat Anda berikan kepada orang yang Anda potret, sebagai bentuk terima kasih Anda,” tutup Timur Angin.
Executive Director, Head of Group Strategic Marketing & Communications, PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika mengatakan, “Berangkat dari visi Bank DBS Indonesia yaitu Live more, Bank less kami mempersembahkan cara baru dalam perbankan, di mana nasabah tidak perlu lagi banyak direpotkan dengan urusan perbankan dan dapat lebih menikmati hidup. Kami membangun platform Live More Society untuk menjadi platform yang dapat mendukung nasabah dalam memperkaya skill dan pengembangan diri melalui program-program yang dipersembahkan, salah satunya #LiveMoreAndLearnMore. Tidak hanya kegiatan perbankan, kami berkomitmen untuk memberdayakan nasabah, komunitas, dan masyarakat Indonesia dengan dengan memberikan solusi dalam bentuk berbagai kegiatan yang relevan, inovatif, resourceful, dan menarik untuk mengembangkan diri mereka sesuai dengan kebutuhan.”
Melalui program #LiveMoreAndLearnMore, Bank DBS Indonesia ingin berbagi kepada masyarakat melalui kelas-kelas online dan bekerja sama dengan para ahli dari berbagai bidang. Di dalam program tersebut, terdapat Live More Society Meet Up yang merupakan online event persembahan Bank DBS Indonesia yang bekerja sama dengan berbagai komunitas setiap bulannya, dengan menghadirkan para ahli atau praktisi untuk berdiskusi langsung tentang topik tertentu, mulai dari public speaking, fotografi, hingga pelatihan menulis. Platform Live More Society terdiri dari beberapa pilar, yaitu #LiveSmarter, #LiveMoreKind, and #LiveAwesome, di mana terdapat banyak artikel-artikel dan kegiatan sesuai dengan pilar-pilar tersebut yang dapat ditemukan di situs Live More Society. (ist)