Bank Indonesia Apresiasi Gertam Padi Gogo di Karangasem Sebagai Inovasi Mencapai Swasembada Pangan

(Baliekbis.com), Pemerintah Provinsi Bali bersama Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melaksanakan kegiatan Gerakan Tanam (Gertam) Padi Gogo pada 31 Januari 2024 di Subak Abian Giri Lestari, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem.

Gertam padi Gogo di lahan kering in dilakukan antara lain dalam rangka mendukung Asta Cita melalui swasembada pangan daerah dan nasional, mewujudkan ketahanan pangan melalui inovasi penanaman pagi gogo di lahan kering, dan memperluas areal tanam melalui optimalisasl “lahan tidur”. Penjabat Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, menyampaikan bahwa Gertam padi Gogo ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemerintah terus mendorong ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional sebanyak 270 juta jiwa dan penduduk Bali sebanyak 4,4 juta jiwa. Kegiatan Gertam ini sangat penting mengingat Provinsi Bali memiliki lahan sawah produktif seluas 68.560 hektar dengan potensi lahan kering mencapai 281.902 hektar, di mana 18,71% atau 52.571 hektar berada di Kabupaten Karangasem.

Varietas padi yang ditanam adalah Impago 9 dengan produktivitas 6,9 ton per hektar, melampaui produktivitas nasional sebesar 5,4 ton per hektar. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dalam melaksanakan kegiatan Gertam padi Gogo. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk didukung sebagai upaya mencapai swasembada pangan, yang pada gilirannya akan memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga.

Erwin juga menyoroti stabilitas harga di Bali yang cukup stabil sepanjang 2024 sebagaimana tercermin dari capaian inflasi di Provinsi Bali pada tahun 2024 sebesar 2,34% (yoy), yang masih berada dalam rentang target inflasi tahun 2024 sebesar 2,5 1%. Capaian ini, menurutnya, merupakan hasil sinergi yang baik antara Bank Indonesia dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, menyampaikan bahwa target luas tanam padi Gogo di Bali pada tahun 2024 adalah seluas 128 ribu hektar, dan akan ditingkatkan menjadi 155 ribu hektar pada tahun 2025.

Sementara itu, luas tanam padi Gogo varietas Inpago 9 di Subak Abian Giri Lestari adalah sebesar 2 hektar. Dalam upaya menjaga kualitas dan kuantitas produksi padi Gogo, sistem pertanian organik sesuai Peraturan Daerah Provinsi Bali No.8 Tahun 2019 telah dimplementasikan di wilayah Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Karangasem. Dalam sesi diskusi, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem, I Ketut Sedana Merta, menyampaikan bahwa terdapat 54 ribu hektar lahan kering di Kabupaten Karangasem. Lahan tanam di Subak Abian Giri Lestari memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian padi Gogo, terutama karena lokasinya yang berdekatan dengan Pantai Virgin Beach.

Perwakilan dari Subak Abian Giri Lestari juga menyampaikan bahwa selama ini pengelolaan lahan tanam masih menggunakan metode manual dengan bantuan sapi, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Kegiatan Gertam padi Gogo ini dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali, instansi vertikal di Provinsi Bali, kepala perangkat daerah di wilayah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten Karangasem, dan Perguran Tinggi. Melalui kegiatan Gertam padi Gogo di Subak Abian Giri Lestari ini, diarapkan Desa Bugbug dapat menjadi wisata pertanian di masa depan, didukung oleh keindahan alam sekitarnya

Leave a Reply

Berikan Komentar