Banteng Moncong Putih Jembrana Siap Menangkan KBS-ACE
(Baliekbis.com), Bukti serius kembali ditunjukkan kader-kader PDI Perjuangan di Bali menyongsong pesta demokrasi Pemilihan Gubernur Bali 27 Juni 2018. Jika sebelumnya, kader banteng moncong putih di Kabupaten Gianyar, Kota Denpasar, Buleleng, Karangasem, Badung, Bangli, dan Kabupaten Tabanan, kini giliran kader PDI Perjuangan di Jembrana yang menunjukkan keseriusan, kekompakan, persatuan dan soliditasnya untuk siap memenangkan pasangan paket Cagub dan Cawagub Bali yang diusung PDI Perjuangan yakni Wayan Koster dan Cok Ace, KBS-ACE, pada Pilgub Bali tahun 2018.
“Tahun politik pilgub Bali 2018 sudah semakin dekat. Maka dari itu seluruh kader tidak boleh tawar menawar lagi, tidak boleh ada konspirasi, tidak boleh tolah toleh kiri dan kanan. Saatnya kita solid dan bersatu untuk memenangkan paket gubernur dan wakil gubernur kita, KBS-ACE”, ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jembrana, Made Kembang Hartawan, saat konsolidasi internal dan tatap muka dengan Cagub dan Cawagub Bali yang diusung PDI Perjuangan, KBS-ACE di Kabupaten Jembrana, Rabu (20/12). Dikatakan Kembang Hartawan, konsolidasi ini juga sekaligus sebagai derap langkah awal PDI Perjuangan memasuki tahun politik 2018.
Sebagai pimpinan partai DPC PDI Perjuangan Kabupaten Jembrana, Kembang Hartawan menghimbau, menginstruksikan sekaligus menegaskan kepada struktur partai, petugas partai di eksekutif dan legislatif agar menjadikan momentum pilgub Bali sebagai upaya pemulihan dan penguatan kesadaran sebagai kader banteng moncong putih yang selalu tegak lurus dan berdiri kokoh di dalam membumikan ideologi Pancasila 1 Juni 1945.
“Saya mengajak segenap kader PDI Perjuangan sekabupaten Jembrana agar tidak lengah dan mari kita berjuang membangun partai ini untuk membumikan ideologi Pancasila dan juga ajaran-ajaran Bung Karno. Maka tahun 2018 kita harus memenangkan KBS-ACE”, tegas Kembang Hartawan yang juga Wakil Bupati Jembrana ini dan langsung disambut teriakan siap menang oleh ribuan kader PDI Perjuangan yang memenuhi lokasi acara. Kehadiran Cagub dan Cawagub Bali KBS-ACE di Kabupaten Jembrana disambut meriah ribuan kader banteng moncong putih Bumi Mekepung. Bahkan 1.400 kursi yang sedianya disiapkan panitia, tak mampu menampung antusias dan semangat kader PDI Perjuangan untuk bertatap muka dengan jagoannya, pasangan KBS-ACE.
Tak sedikit kader bahkan meluber diluar tempat acara karena tak kebagian kursi. Namun demikian, semangat dan kekompakan kader-kader banteng moncong putih ini menyambut kedatangan KBS-ACE dengan tabuh khas Bumi Mekepung yaitu kesenian jegog, sangat tinggi. Calon Gubernur Bali Wayan Koster yang semakin populer di masyarakat Bali dengan sebutan Koster Bali Satu (KBS), menyatakan konsolidasi internal ini secara khusus dilaksanakan untuk mempersiapkan PDI Perjuangan menghadapi pemilihan Gubernur Bali tanggal 27 Juni 2018.
“Karena itu yang utama, partai ini harus solid dan dari pemetaan yang saya lakukan mesin partai dalam kondisi sangat solid. Ini adalah modal penting dan utama untuk memenangkan pilgub Bali”, ungkap KBS yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali. Pada pemilihan legislatif tahun 2014 lalu, suara PDI Perjuangan di Bali sebesar 41 persen. “Kita sudah punya modal awal dan jika perolehan suara 41 persen itu mampu dijaga dan bahkan ditingkatkan maka akan sangat mudah bagi PDI Perjuangan untuk memenangkan pilgub Bali”, ucapnya disambut yel-yel KBS oleh ribuan kader yang hadir. Dikatakannya juga, PDI Perjuangan Kabupaten Jembrana sudah memiliki 3 pilar utama partai, yakni eksekutif baik Bupati dan Wakil Bupati serta legislatif sebagai Ketua DPRD. Belum lagi modal pilkada Jembrana lalu dimana PDI Perjuangan membukukan kemenangan 65 persen.
“PDI Perjuangan di Jembrana sudah punya modal awal 65 persen tadi. Saya yakin, dengan soliditas, persatuan dan kekompakan seluruh kader, serta kerja keras dan aktif bergerak ke tengah-tengah masyarakat maka target 70 persen pilgub Bali di Jembrana optimis bisa dicapai”, tegas Cagub Bali dari Desa Sembiran Buleleng ini. Didampingi Cawagub Bali Cok Ace, pasangan ini disebut sangat ideal untuk memimpin Bali lima tahun ke depan. Perpaduan akademisi dan politikus yang tertanam pada sosok KBS, serta akademisi, praktisi pariwisata juga seniman dan budayawan pada sosok Cok Ace, maka komplitlah pasangan ini untuk memimpin Bali periode 2018-2023.
KBS bersama Cok Ace menyatakan sejak awal telah berkomitmen sekala dan niskala serta total ngayah tulus dan selurus-lurusnya membangun Bali. “Kami akan menata pembangunan Bali ini dengan konsep ideologis pola pembangunan semesta berencana menuju Bali yang berdaulat di politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara berkebudayaan”, jelasnya gamblang. (ist)