Bantu 6.000 Bibit Cabai, Sinergi Bank Indonesia-Pemkab Buleleng Kendalikan Inflasi Pangan
(Baliekbis.com), Bank Indonesia menyerahkan bantuan 6.000 bibit cabai kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng, bertempat di auditorium pasca sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Buleleng, pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Penyerahan bantuan dihadiri oleh Anggota DPR-RI Dapil Provinsi Bali, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari; Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng, Ketut Lihadnyana, Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa; Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng, Paramita Lihadnyana; Anggota TPID Kabupaten Buleleng; Jajaran
Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng; Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan dan Desa/Kelurahan; serta OPD terkait.
Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari kegiatan urban farming. Kegiatan diawali dengan sosialisasi digitalisasi Sistem Pembayaran (SP) yang diikuti oleh lebih dari 400 peserta secara daring dan luring. Sosialisasi tersebut terkait dengan perkembangan sistem pembayaran digital di Indonesia seperti QRIS, BI-Fast, dll.
Diharapkan sosialisasi kepada peserta dapat
meningkatkan pengetahuan dan respons yang diperlukan untuk SP digital. Bank Indonesia berkerja sama dengan salah satu Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mencoba transaksi pembayaran menggunakan QRIS.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari menyampaikan, bibit cabai yang dialokasikan untuk Kabupaten Buleleng sebanyak 6.000 bibit cabai mengingat kondisi geografis Kabupaten Buleleng merupakan yang terluas dibandingkan kota/kabupaten lainnya di Provinsi Bali.
Diharapkan program tanam cabai di perkarangan rumah tangga, dapat mengisolasi rumah tangga terhadap dampak kenaikan harga cabai yang perlu diantisipasi ke depan seiring adanya event besar puncak G20, perayaan Natal dan Tahun Baru dan periode liburan.
Diah juga mengapresiasi program pengendalian inflasi yang dilakukan oleh TPID Kabupaten
Buleleng seperti pelaksanaan operasi pasar, manajemen produksi dan lainnya dalam mengatasi
gejolak harga, khususnya pada volatile food. Upaya tersebut turut menyumbangkan stabilitas harga
pangan yang tercermin pada inflasi volatile food di Kabupaten Buleleng pada bulan September 2022
sebesar -3,29% (mtm).
Pada kesempatan yang sama, Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng, Ketut Lihadnyana
menyampaikan Kabupaten Buleleng merupakan daerah penghasil dan pengguna dari komoditas
pangan, oleh karena itu upaya pengendalian inflasi yang dilakukan juga berbeda. Upaya perlu
dilakukan secara komprehensif dari hulu ke hilir. Di sisi hulu, menajemen produksi dengan mengatur
pola tanam dengan memperhatikan tren pasokan dan harga. Di sisi distribusi juga perlu dijaga agar ketersediaan pasokan di pasar tetap terjamin sehingga ekspektasi konsumen tetap terjaga. Di sisi hilir pelaksanaan operasi pasar dilakukan secara konsisten dan terukur.
Ketut menambahkan manajemen pola tanam dapat dilakukan di lahan-lahan terbatas melalui
lembaga masyarakat seperti Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Hal tersebut
mempertimbangkan struktur organisasi PKK merupakan yang terlengkap dari pusat sampai
dusun/desa. Dengan struktur yang lengkap tersebut, diharapkan program pengendalian inflasi dapat menjangkau daerah lebih luas.
Sejalan dengan Penjabat Bupati Kabupaten Buleleng, Anggota DPR-RI Dapil Provinsi Bali, I
Gusti Agung Rai Wirajaya menyampaikan bahwa Kelancaran distribusi merupakan hal yang penting
dalam pengendalian inflasi. Perlu diantisipasti praktik tidak bertanggung jawab dengan menahan
suplai komoditas yang dapat mengakibatkan kenaikan harga dan menguntungkan sebagian pihak.
Agung juga mengajak setiap peserta untuk turut membangun ketahanan pangan dari lingkungan
masing-masing serta mengingatkan bahwa pengendalian inflasi merupakan tugas kita bersama
bukan hanya Pemerintah. (ist)