Bantu Alsintan di Jembrana Rp6 Miliar, Gus Adhi: Keberhasilan Pertanian Kunci Kesejahteran Petani
(Baliekbis.com),Potensi pertanian di Jembrana sangat besar. Kalau ini dikembangkan dengan baik, maka petani dan masyarakatnya akan maju dan sejahtera. Jembrana juga bisa sebagai wilayah industri pertanian sehingga bisa meningkatkan nilai tambah hasil petani.
“Penting melaksanakan gerakan peduli pertanian karena pertanian merupakan kata kunci kesejahteraan petani, masyarakat, kewibawaan negara, dan menjadi suatu kebutuhan pokok dalam kita berkehidupan,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi Pertanian, AAB Adhi Mahendra Putra di sela-sela acara penyerahan bantuan sarana pertanian dan peresmian Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T).
di Jembrana, Senin (3/2/2020).
Bantuan alsintan yang seluruhnya bernilai Rp6 miliar lebih itu juga dirangkai dengan demplot penanaman padi menggunakan rice transplanter di kawasan subak Kelurahan Baler Bale Agung Jembrana. Hadir pula Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Plt. Ketua DPD Golkar Bali Gde Sumarjaya Linggih dan pengurus DPP SOKSI Bobby Suhardiman serta instansi terkait dan tokoh masyarakat.
Menurut AAB Adhi Mahendra Putra yang akrab disapa Gus Adhi, ada 3 langkah untuk memajukan pertanian, yakni pertama, mempergunakan teknologi pertanian seperti SRI (System of Rice Intensification) dimana budidaya padi organik dengan metode ini berhasil meningkatkan produktivitas padi hingga dua kali lipat, dari rata-rata 6 ton bisa 12 ton/hektar.
Kedua, mempergunakan mekanisasi pertanian (alsintan -alat mesin pertanian) untuk menekan cost para petani dan mempercepat proses pertanaman dan juga mengurangi tingkat kematian padi yang ditanam. Ketiga melakukan pemberian pupuk organik yang dihasilkan dari pengolahan limbah sampah seperti pupuk bio konversi.
“Tiga langkah maju ini kita jadikan satu untuk menggerakkan dan meningkatkan pertanian khususnya kesejahteraan petani di Jembrana,” ujar Gus Adhi yang juga Ketua DPD SOKSI Bali ini.
Diharapkan dengan melaksanakan pola tanam teknologi SRI ini selain bisa meningkatkan hasil pertanian, mutu juga petani makin sehat karena mengonsumsi makanan yang sehat.
Selain dari sisi produksi, menurut Gus Adhi ketersediaan lahan pertanian juga sangat penting. Untuk itu pihaknya akan mengupayakan
merestrukturisasi pertanian di tanah yang terasering yang tidak menjadi objek wisata agar bisa diterapkan mekanisasi pertanian lebih banyak sehingga bisa meningkatkan hasil petani.
Sementara Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mengakui di negeri ini sektor pertanian belum banyak menerapkan teknologi termasuk penggunaan pupuk dan bibit unggul. Padahal untuk mendapatkab hasil yang bagus dan berkualitas perlu didukung teknologi
modern.
“Saya yakin dengan cara-cara maju petani bisa mendapatkan hasil tinggi dan jadi kaya, tak benar bertani itu miskin,” Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini.
Terkait pengembangan pertanian, dikatakan pemerintah bahkan telah menyediakan dana penelitian yang besar yakni Rp10 triliun. (bas)