BEDO dan Sampoerna Sosialisasikan Program “Optima Homestay”, Dorong Pengembangan Pariwisata Lokal
(Baliekbis.com),Yayasan BEDO (Business & Export Development Organization) bekerja sama dengan Sampoerna Untuk Indonesia memberikan bantuan (CSR) dan menyosialisasikan program “Optima Homestay” di Samsara Living Museum di Desa Wisata Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Jumat (21/2/2020).
Program Manager BEDO, Jeff Kristianto saat membuka acara mengajak masyarakat pemilik homestay agar mampu mandiri dan menjalin kerja sama, terutama dalam menghadapi situasi persaingan global yang cukup ketat saat ini. Terlebih terkait lesunya perekonomian pascamerebaknya virus Corona belakangan ini.
Dalam workshop yang dihadiri puluhan peserta dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sibetan, Bebandem, Karangasem dan Pokdarwis Desa Sudaji, Sawan, Buleleng, serta perwakilan dari beberapa instansi terkait, Jeff Kristianto juga berharap kepada para pemilik homestay untuk selalu berupaya meningkatkan kemampuannya dalam meng-handle wisatawan domestik dan mengembangkan pariwisata lokal, termasuk pariwisata Indonesia.
Manager Regional Relations & CSR East PT HM Sampoerna, Tbk, Arga Prihatmoko, mengapresiasi adanya potensi pariwisata yang punya nilai, baik di Karangasem maupun di Buleleng. “Dari dulu saya sangat mengagumi budaya dan adat istiadat yang ada di Bali. Kali ini PT HM Sampoerna, Tbk, dibawah payung Sampoerna Untuk Indonesia bekerja sama dengan Yayasan BEDO di Bali untuk mengembangkan potensi ekonomi yang berbasis pariwisata dan budaya,” ujar Arga Prihatmoko.
Untuk mengoptimalkan dan memperkuat potensi yang sudah ada, maka program CSR ini justru lebih diarahkan ke azas manfaat. “Semoga hal ini bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam berwirausaha, terutama di desa yang punya potensi untuk pengembangan ekonomi wisata,” harap pria asal Surabaya itu.
Jadi, untuk wilayah Bali tambahnya, pemberian CSR tersebut untuk saat ini difokuskan pada manfaat dari program “Optima Homestay” di Kabupaten Karangasem dan Buleleng, agar tidak tumpang tindih dengan pemerintah daerah setempat. “Kami juga ingin mengembangkan kapasitias bagi pemilik homestay dan mendongkrak kunjungan wisatawan, melalui workshop, pendampingan dan bantuan infrastruktur akses pengembangan di pemasaran,” jelas Arga Prihatmoko.
PIC Optima Homestay, AA Sagung Ratih Amelia,S.E.,Ak. menjelaskan, program “Optima Homestay” ini untuk membantu masyarakat yang punya potensi wisata dalam memberdayakan kamar-kamar yang kosong untuk dijadikan homestay sebagai sumber ekonomi tambahan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Serta mendukung potensi pariwisata daerah yang memenuhi standar kelas melati, tapi punya keunikan tersendiri, sehingga pengunjung akan merasakan aura positif dan bisa menyaksikan langsung kegiatan masyarakat sehari-hari.
Co-founder Samsara Living Museum IB Agung Gunartawa menambahkan, tujuan pendirian tempat ini untuk membangun simpul-simpul pelestarian konservasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat, supaya memahami value tentang Bali yang sangat memungkinkan untuk diaktualisasikan dalam kehidupan kekinian.
Secara terpisah, dalam berbagai kesempatan Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri juga gencar mengembangkan keberadaan desa wisata di wilayah yang dìjuluki “Bumi Lahar Karangasem”, yang kaya akan adat, budaya, tradisi, dan keindahan panorama alam serta pesona alam bawah laut. Juga menggali berbagai potensi yang dimiliki oleh masing-masing desa di Karangasem untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata baru. Hal ini untuk mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Karangasem. (jbt)