Bekraf Bangga Kualitas Konten Digital Lokal Makin Meningkat
(Baliekbis.com), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai perkembangan kualitas Konten digital buatan lokal mengalami perkembangan yang signifikan. Tak hanya itu, Bekraf juga bangga karena banyak kalangan muda yang menjadi penggagasnya. Untuk itu, Bekraf bertekad mengisi kekosongan skill antara pendidikan dan industri melalui pelaksanaan Bekraf Developer day (BDD) di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah BDD Palembang yang sukses dihadiri sekitar 700 pesertapada Minggu (9/7) di Hotel Novotel Palembang.
BDD menjadi ajang interaksi antara praktisi industri digital yang sudah sangat berpengalaman dengan developer pemula. Bekraf sebagai bagian dari pemerintah memberikan stimulasi dan pendampingan bagi developer muda yang memang serius untuk mengembangkan ide-idenya. Sehingga, BDD diharapkan bisa melahirkan banyak tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri serta semakin bertambahnya produk-produk ekonomi kreatif digital. Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah dalam bidang industri digital. Tak hanya dari sisi kuantitas developer yang sangat banyak, pegiat teknologi digital juga semakin kreatif dan beragam. “Yang menarik, perkembangan teknologi di digital banyak mengambil konsep dari kearifan lokal. Nah, konsep inilah yang jarang dimiliki oleh industri digital negara lainnya,’’ katanya. Hari lalu memberikan contoh bagaimana perkembangan perusahaan Go-Jek, layanan aplikasi transportasi yang semakin berkembangan dengan pesat. Malah, lanjut dia, tak hanya menjadi layanan aplikasi, perusahaan yang kini bernilai triliunan rupiah tersebut juga memberikan pilihan layanan yang tidak hanya transportasi tapi menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat, seperti layanan belanja, isi pulsa telepon hingga layanan kecantikan dan kebutuhan kendaraan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Game (AGI) Indonesia Narenda Wicaksono mengatakan, pihak sangat senang melihat antusiasme peserta dalam setiap penyelenggaraan BDD. Bahkan, kata dia, BDD tak hanya diikuti oleh peserta peminat permainan digital dan animasi namun juga diikuti oleh peserta yang memang sudah merintis usaha digital secara serius. Oleh karena itu, Narenda melalui AGI terus melakukan terobosan untuk menambah wawasan dan pengetahuan anggotanya. Beberapa fokus yang sedang dikembangkannyaadalah kurikulum pelatihan, inkubasi bisnis yang mempertemukan antara developer lokal dengan industri serta pemasaran produk-produk lokal . “Saat ini sudah bergabung 200 developer dan akan terus bertambah,’’ pungkasnya. Sementara itu Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM) Eko Indrajit meminta kepada para pelaku startup memiliki mental yang kuat saat merintis usahanya. Ini penting karena tidak mudah menembus persaingan di industri kreatif digital. “Namanya entrepreneur itu tidak usah takut berapa kali jatuh, yang penting berapa kali bangun (bangkit, red),” tuturnya. Acara yang mengusung tema ‘Membangun Kemandirian Bangsa melalui Digital’ ini merupakan kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Codepolitan, Dicoding Elite, Google, IBM Indonesia, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Microsoft Indonesia, Samsung, dan perusahaan teknologi lainnya di Indonesia. (*)