Bekraf Tingkatkan Kompetensi Developer Aplikasi dan Game di Solo
(Baliekbis.com), Era industri 4.0 terus menghadirkan banyak perubahan di segala bidang. Setiap sektor industri sudah beradaptasi dan menerima teknologi digital sebagai bagian dari setiap aktivitasnya. Hal ini berdampak pada perekonomian Indonesia yang saat ini sedang memasuki momentum perbaikan seiring pertumbuhan kemajuan teknologi. Aplikasi seperti GO-JEK, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka serta game-game seperti DreadOut, Tahu Bulat, Ultra Space Battle Brawl, Ngamen Nonstop dan Our Last Stand: The Arena merupakan beberapa contoh karya developer lokal di bidang Industri kreatif digital.
Sebagai upaya peningkatan kompetensi dan kapasitas para developer di Tanah Air, Pemerintah melalui Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali menggelar Bekraf Developer Day (BDD) di Kota Solo padaSabtu, (5/10) di Hotel Swiss Bellin Saripetojo, Kota Solo. BDD merupakan program unggulan yang menghadirkan pakar dan pelaku industri kreatif digital untuk menginspirasi peserta dalam mengembangkan aplikasi dan game.
Bekraf Developer Day 2019 diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya dibidang subsektor aplikasi, game dan web serta internet of things (IoT). BDD juga bertujuan untuk memicu semangat kemandirian dan kewirausahaan guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi yang berkualitas bagi para pelaku ekonomi kreatif khususnya di subsektor tersebut.
“Bekraf berkomitmen membantu mengembangkan talenta developer aplikasi dan game khususnya anak muda. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat timbul kompetensi sehat dan berkualitas antar developer serta menciptakan solusi untuk memecahkan permasalahan lokal dalam bentuk karya digital,” Jelas Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari.
Berbagai hal-hal menarik dapat ditemui pada gelaran Bekraf Developer Day Solo 2019 yang kali kedua digelar setelah tahun 2017 lalu seperti pameran-pameran yang menghadirkan beberapa booth dari Kedeputian HKI Badan Ekonomi Kreatif, Kedeputian Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif, Dicoding, PT. Mitra Mandiri Informatika dan Amazon Web Services.
Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Solo merupakan kota kedelapanpenyelenggaraan BDD 2019 setelah Bandar Lampung, Gorontalo, Mataram, Purwokerto, Pontianak, Malang, dan Samarinda turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, seperti Andi Taru Nugroho Nur Wismono (CEO – Educa Studio) dan William Florance (Head of Education Programs, APAC – Google)yang menjadi keynote pada gelaran BDD Solo 2019 kemudian Irsan Suryadi Saputra (Cloud Seller – IBM), Adrian Prasanto (VP – Communications Indosat Ooredoo) danResha Adi Pradipta (Head of Business Development – Mobile Premier League) yang akan mengisi sesi Industry talkshow.
Dalam sesi parallel, para narasumber dari komunitas, industri, akademisi dan professional akan membahas tiga track tentang aplikasi, Games dan Security & Cloud. Sesi aplikasi akan diisi oleh Nur Rohman (Head of Reviewer – Dicoding Indonesia), Pratama Nur Wijaya (Android Developer – PT. Fintek Karya Nusantara), Raka Adi Nugroho (Senior Software Engineer Android – Tokopedia), dan Nurendrantoro (CTO – Wowbid). Sementara itu Sesi game akan diisi sejumlah pakardiantaranya CEO Digital Happiness, Rachmad Imron yang juga pencipta game Dreadout hadir menginspirasi para peserta lalu Mochammad Rizal Saputra (Indie Game Developer – NOXTAGE), Aflacha Imadida Rachmata (Game Engineer), Johanes Nindyo Wicakso (CEO – Gaco Games ), Orlando Nandito (Founder – Miracle Gates Entertainment).
Selain itu terdapat sesi Security & Cloud yang diisi oleh pakar diantaranya Aidil Chendramata (IT Security Consultant, Lead Auditor SNI ISO/IEC 27001:2013), Ardi Sutedja (Chairman – Indonesia Cyber Security Forum/ICSF), Franciscus Xaverius Taro (CEO, Founder – PT. Tristar Kalama Teknologi) dan Anton Setiyawan (Direktur Proteksi Ekonomi Digital – Badan Siber dan Sandi Negara).
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia. (ist)