Belajar dari Tiongkok, Trisno Nugroho: Penting Cegah Covid-19 dalam Pemulihan Pariwisata
(Baliekbis.com),Kepala KPw BI Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sangat penting dilakukan untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali.
“Ini adalah masa sulit, kami dukung apapun upaya untuk menggerakkan sektor pariwisata. Tapi pencegahan penyebaran Covid harus bisa dilakukan. Sebab wisatawan sangat memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan,” ujar Trisno Nugroho saat memberi paparan pada acara Musda DPD I IHGMA Bali 2020-2022 di Sanur, Jumat (2/10). Musda mengangkat tema “Agility, Collectivity, Adaptability” dibuka dengan penyalaan sirine.
Trisno dalam pemaparan dengan tema “Perkembangan Perekonomian Terkini & Insight Pemulihan Sektor Pariwisata” antara lain mengupas tentang ekonomi global, perkembangan ekonomi nasional dan perkembangan ekonomi Bali.
Pada intinya menurut Trisno langkah penting yang harus bisa dilakukan yakni bagaimana menekan penyebaran wabah ini. Sebab kalau wabah ini meningkat secara langsung akan mempengaruhi pariwisata. “Ketika Bali berada di zona hijau, kunjungan turis bergerak naik dan ekonomi juga ikut bergulir. Demikian sebaliknya saat masuk zona merah kunjungan menurun,” jelasnya.Trisno Nugroho
Jadi yang penting saat ini adalah wabah ini bisa dikendalikan. Trisno mencontohkan bagaimana Tiongkok bisa menggerakkan ekonominya yang dimulai dengan upaya menekan wabah ini lebih dulu. Saat ini ekonomi Tiongkok membaik sejalan dengan terkendalinya Covid-19.
Di sisi lain Trisno mengajak semua pihak termasuk IHGMA tetap optimis. Sebab di triwulan III ini ekonomi Bali sudah mulai ada pergerakan termasuk di luar negeri seperti Tiongkok dan Amerika. “Ekonomi global sudah membaik. Jadi ini memberi harapan. Covid ini memang ada tapi harus bisa diselesaikan,” ujarnya.
Trisno mengingatkan informasi terkait Covid ini sangat transparan, tak ada yang bisa ditutup-tutupi. Orang asing sangat paham dengan data wabah ini. Orang menengah ke atas baru mau traveling kalau sehat di pesawat dan tempat wisata. “Oleh karena itu harus dijaga agar wabah ini bisa turun. Sabab kalau covid tak selesai maka akan sulit ke depannya,” tegas Trisno.
Berbagai upaya tambahnya telah dilakukan pemerintah agar ekonomi segera bangkit. Pemerintah telah mengucurkan Rp630 triliun untuk itu. Karena itu semua harus terus berupaya untuk menekan wabah ini. “Kita harus selesaikan Covid lebih dulu sebelum “lari kencang”.
Tiongkok bisa tumbuh 3 persen lebih ekonominya karena berhasil menangani covid lebih dulu. Jika kita ingin membuka ekonomi maka perlu dipertimbangkan mana yang rendah resikonya tapi memberi dampak tinggi bagi enonomi, misalnya menggerakkan sektor pertanian (perikanan). Hotel dampaknya ekonomi besar tapi tinggi resikonya,” ujar Trisno.
Sebelumnya Penasihat IHGMA Gusti Kade Astawa pada acara tersebut mengatakan musda ini akan fokus pada peningkatan kualitas para GM (General Manager) agar bisa bersaing dan dibayar lebih baik. Ia mengaku bangga banyak muncul GM-GM muda. Karena itu musda ini harus bisa melahirkan pengurus yang terbaik. “Jangan ada intrik politik sebab ini bukan parpol,” tegasnya. (bas)