Beras Mentik Susu ‘Eco Enzyme’ Banyak Diminati, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Penting Daftarkan Hak Paten
(Baliekbis.com), Produksi padi organik mentik susu dengan menggunakan eco enzyme (pupuk) yang dikembangkan sejumlah petani di Subak Peliatan Ubud hasilnya sangat menggembirakan. Selain produksinya terus meningkat, beras yang dihasilkan sangat laku di pasaran.
“Kami tahap awal ini baru produksi sekitar 1 ton namun dalam waktu singkat semuanya terjual. Beras mentok susu ini memang ada di mana-mana, tapi mereka ingin yang dari Bali yang pakai eco enzyme. Seperti permintaan dari Palembang, Medan, Bandung dan Jakarta,” ujar Founder Bali Sehat Mandiri Weda Sugama saat menerima Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M., Selasa (12/12) di Suli Resort and Spa Peliatan, Ubud.
Kehadiran Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja dalam Reses terkait “Pertanian Ramah Lingkungan dengan Eco Enzyme”.
Menurut Weda Sugama awalnya ia mencoba mengembangkan padi mentik susu dengan pupuk eco enzyme pada lahan sekitar 40 are. Namun kini sudah sekitar 20 hektar lahan padi bekerja sama dengan petani dikembangkan secara organik dengan eco enzyme ini. “Hasilnya semakin bagus sehingga petani banyak yang tertarik,” tambah Weda yang juga pengelola Suli Resort and Spa Peliatan ini.
Dikatakan meski lahan semakin luas, namun kebutuhan eco enzym tetap terpenuhi karena didukung puluhan komunitas anak muda peduli lingkungan untuk memproduksi eco enzyme.
Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangkan mentor pakar pertanian organik dari Tiongkok yang merupakan penggerak eco enzyme. “Dengan eco enzyme ini bisa menekan cost 30 persen lebih,” ujar Weda.
Mendapat penjelasan tersebut, Mangku Pastika sangat salut dengan terobosan yang dilakukan dalam upaya menjaga alam, menyelamatkan bumi dan menjadikan Bali hijau.
“Saya dukung upaya menjaga alam (Bali). Jangan sampai kita wariskan alam dalam keadaan rusak. Gerakan merawat alam ini perlu diperluas dan dilakukan bersama-sama. Jadi perlu ada kekuatan bersama, kolaborasi dan jangan jalan sendiri-sendiri agar bisa lebih maksimal,” ujar Gubernur Bali 2008-2018 ini.
Namun di sisi lain diingatkan agar produk yang telah dibuat didaftarkan sehingga memiliki hak paten (HaKI -Hak atas Kekayaan Intelektual). Dengan demikian ke depannya tidak timbul masalah hukum. “Penting daftarkan hak paten pada beras mentik susu dan bio dinamik yang berhasil diproduksi ini,” ujar Mangku Pastika. (bas)