Berbagai Lomba Tradisional Meriahkan HAN
(Baliekbis.com), Memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang puncaknya akan dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2019 mendatang Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2PAP2KB) Kota Denpasar. Demikian disampaikan Kabid Pemenuhan Hak Anak DP2PAP2KB Tresna Yasa Senin (19/8) saat ditemui di Denpasar.
Peringatan HAN tahun ini, benar-benar meriah dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu kemeriahan tersebut adalah digelarnya aneka lomba tradisional, yang dipusatkan di lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Lomba-lomba tradisional yang diperuntukan bagi siswa sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai tingkat SMP. Lomba yang berlangsung meriah tersebut meliputi lomba lomba mewarnai tingkat TK, lomba menggambar tingkat TK, lomba Bola Ajaib Tingkat SD, lomba tarik tambang tingkat SD, lomba deduplak tingkat SD, lomba tajog tingkat SD, lomba terompah tingkat SD, lomba Macepat tingkat SD, lomba Kreasi Musik Anti Sampah (KEMAS) tingkat SMP dan lomba pantoret tingkat.
Dengan adanya lomba olah raga tradisional dapat melestarikan dan menjaga keberadaan olah raga tradisional yang semakin ditinggalkan karena adanya olah raga modern. Untuk kegiatan kali ini menurut Tresna Yasa melibatkan Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar. Ketua FAD Kota Denpasar I Komang Dananta Praptawan mengatakan untuk memperingati HAN di Kota Denpasar berbagai kegiatan telah dilaksanakan. Salah satunya melaksanakan lomba olah raga tradisional. “Kita sengaja melaksanakan lomba olah raga tradisional untuk lebih memperkenalkan olah raga tradisional yang ada di Bali,” ujarnya. Selama ini menurut Dananta bahwa anak-anak lebih senang melakukan permainan online seperti game pada gedged sehingga olah raga tradisonal hampir ditinggalkan. Dengan adanya lomba seperti ini diharapkan anak-anak lebih suka melakukan olah raga ini. “Kami harapkan lomba-lomba olah raga tradisional lebih sering dilaksanakan baik tingkat banjar sampai pada sekolah. Dengan demikian olah raga tradisional ini terus dapat dipertahankan,” ujarnya. (gst)