Berhasil Menekan Laju Inflasi, TPID Denpasar Jadi Narasumber Pembelajaran
(Baliekbis.com), Semakin besarnya tantangan pengendalian inflasi membutuhkan penguatan koordinasi antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/ Kota, berbagai permasalahan serta solusi bersama dalam penguatan pengendalian inflasi tertuang dalam Capacity Building dan Study Banding Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Provinsi Riau, Provinsi Aceh, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Gorontalo, Provinsi Sumatra Selatan dengan narasumber yakni TPID Provinsi Bali, TPID Kota Denpasar, dan TPID Kabupaten Badung.
Salah satu kunci keberhasilan dalam pengendalian inflansi di Kota Denpasar adalah komitmen dari pimpinan Kota Denpasar yakni Walikota Denpasar IB. Rai Dharmawijaya Mantra sangat tinggi, baik dalam perencana program, pengarahan program dan mengevaluasi program pemerintahan. Serta Adanya sinergi diantara TPID di Kota Denpasar secara lintas sektoral, baik dengan intern pemerintah kota ataupun lintas sektoral lain seperti kepolisian, bulog Bank Indonesia serta lainnya. Hal ini dikatakan Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara saat menghadiri Capacity Building dan Study Banding TPID pada Kamis (27/10) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Berbagai Inovasi Kota Denpasar dalam menangani keseimbangan harga untuk menekan inflasi lebih lanjut Rai Iswara seperti merevitalisasi pasar-pasar tradisional sehingga jembatan konsumen atau masyarakat kepada kebutuhan pasar relative dekat dan secara system tertangani dengan bagus. Serta adanya dukungan serta bimbingan dari Bank Indonesia.
Sedangkan Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Denpasar Made Sariawan dalam paparannya mengatakan, Inflasi merupakan salah satu penyakit ekonomi di setiap Negara baik Negara Maju maupun berkembang pasti mengalami inflasi. Pemerintah Kota Denpasar di dalam upaya untuk memantau kestabilan harga, ketersediaan stok dan distribusi dari kebutuhan pokok masyarakat di Kota Denpasar, melalui Tim Monitoring Harga Kebutuhan Bahan Pokok dan Bahan Strategis lainnya telah secara rutin melaksanakan kegiatan monitoring harga serta ketersediaan stok kebutuhan pokok masyarakat.
Lebih lanjut Made Sariawan mengatakan, Kerjasama antar daerah masih berlangsung, mengacu system distribusi pangan dan pertanian di daerah/Kota, perdagangan antar kabupaten dan antar provinsi produk pangan, tata niaga produk pertanian strategis, pengembangan ekspor komoditas pangan dan pertanian, skema perdagangan berjangka, serta kerja sama internasional. Seluruh sektor dan bidang dalam pemerintahan berperan secara aktif dan berkoordinasi secara intern sari Pemerintahan daerah Kota sampai Kepala Desa/Lurah dan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional bertumpu sumber daya pangan local yang mengandung keragaman antar daerah dan produksi domestic, serta mengurang kertergantungan pada pemasukan atau import pangan. (eka/ist)