Berkat Wayan Koster, Industri Tenun Bali Makin Bergeliat
(Baliekbis.com), Industri kain endek dan tenun Bali semakin berkembang pesat setelah terbitnya Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali. Regulasi yang mendorong perkembangan kerajinan sandang tradisional Bali ini dikeluarkan oleh Wayan Koster saat menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023.
Pendiri Perusahaan Tenun Putri Ayu, Ida Bagus Adnyana, mengungkapkan hal ini pada Sabtu (19/10/2024) di Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Menurut Bagus Adnyana, kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara dan kalangan swasta untuk mengenakan kain endek atau tenun Bali setiap hari Kamis telah meningkatkan permintaan terhadap kain tradisional Bali tersebut.
“Kebijakan yang dikeluarkan Pak Wayan Koster jelas berpihak pada industri kerajinan lokal Bali,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kebijakan ini mendorong peningkatan penggunaan kain endek dan tenun Bali di masyarakat, sehingga permintaan terus meningkat pesat.
“Bukan hanya para perajin yang diuntungkan, tetapi juga para penjual dengan menjamurnya toko-toko dan pasar tradisional yang menjual pakaian adat Bali, terutama endek. Ini membuat industri kain tenun Bali semakin bergeliat,” jelasnya lebih lanjut.
Bagus Adnyana juga menyebut bahwa kebijakan ini turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal Bali, berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama para perajin dan pedagang kain endek maupun tenun Bali. Bahkan di masa pandemi Covid-19, ketika banyak industri kesulitan, industri tenun Bali masih bisa bertahan.
“Kami juga terlibat dalam kerja sama dengan Christian Dior dalam proyek Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia untuk koleksi busana musim semi dan musim panas 2021, di mana kami menjadi penyedia kain tenun endek Bali untuk rancangan Dior,” ungkapnya.
Made Mahayastra, Bupati Gianyar yang sedang cuti untuk kampanye Pilkada Gianyar 2024, juga menjelaskan bahwa kebijakan SE Gubernur Bali tersebut telah menjadikan penggunaan kain endek sebagai bagian dari kebiasaan masyarakat.
“Sudah jadi kebiasaan kita, setiap hari Kamis memakai pakaian adat Bali. Siapa yang membuat kebiasaan ini? Pak Koster,” serunya. Ia menambahkan bahwa Kabupaten Gianyar sebagai sentra industri seni dan kreatif, termasuk kain endek, sangat merasakan dampak positif kebijakan ini terhadap perekonomian.
“Kami sebagai masyarakat Gianyar sangat bersyukur memiliki pemimpin seperti Pak Wayan Koster yang bekerja keras dan cerdas untuk kepentingan masyarakat serta menjaga Bali,” ucapnya.
Perwakilan asosiasi pengrajin perak Gianyar juga mengapresiasi kepemimpinan Wayan Koster dan Agus Mahayastra. Meski pariwisata Bali mati total selama pandemi, pengrajin perak di Celuk, Gianyar masih bisa bertahan. Menurutnya, kebijakan dan dukungan dari Wayan Koster dan Agus Mahayastra berkontribusi besar pada keberlanjutan ekonomi kreatif di Gianyar.
“Pak Wayan Koster membantu kami melalui Pameran Industri Kecil Menengah (IKM) Bali Bangkit, yang sangat membantu para pengrajin. Kebijakan penggunaan pakaian adat Bali setiap hari Kamis juga berdampak pada peningkatan penjualan perhiasan dan aksesoris,” jelasnya. Ia juga mengapresiasi pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Klungkung, yang diharapkan menjadi tempat pameran seni dan budaya serta pusat konvensi.
Wayan Koster, yang kini menjadi calon petahana Gubernur Bali untuk Pilgub 2024, menjelaskan bahwa semua kebijakan yang ia keluarkan bertujuan untuk mengembangkan ekonomi daerah Bali berbasis kearifan lokal, termasuk industri kain endek atau tenun Bali.
“Pengrajin dan penjualnya orang Bali, dan pembelinya juga masyarakat Bali. Ini menciptakan perputaran ekonomi di Bali yang langsung dinikmati oleh masyarakat Bali sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” terangnya. (ist)