“Bersyukur Bersama Alam”: Aksi Bersih-bersih Sampah, Edukasi Penanaman Terumbu Karang dan Pelepasan Tukik di Pantai Mercure Sanur Kauh

(Baliekbis.com), Gerakan bersih-bersih sampah plastik, edukasi penanaman terumbu karang dan pelepasan tukik yang dikemas dalam “Bersyukur Bersama Alam” digelar di Pantai Mercure Sanur Kauh Denpasar, Minggu (8/9).

Aksi sosial merawat lingkungan tersebut dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur dari Anak Agung Gede Agung Suyoga yang terpilih kembali untuk kedua kalinya sebagai Anggota DPRD Kota Denpasar.

Aksi yang diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan di antaranya komunitas ‘Malu Dong’, ‘Kelompok Sungai Bahari’, Sanur Local Boys termasuk pelajar itu berhasil mengumpulkan cukup banyak sampah plastik yang berserakan di pesisir pantai.

Agung Suyoga mengatakan program pengurangan sampah plastik sekali pakai sedang gencar dilakukan Pemkot Denpasar. “Jadi saya ikut mensosialisasikan bagaimana cara-cara untuk menjaga lingkungan. Membawa mindset baru terhadap masyarakat, bagaimana kecintaan terhadap lingkungan itu harus mulai ditumbuhkan mulai dari pikiran,” ujarnya.

Agung Suyoga

Ia menekankan pentingnya warga punya mindset mampu mengolah/memilah sampah dari rumah. Masalah sampah ini tanggung jawab bersama. Harapannya dengan melakukan kegiatan ini terbangun juga mindset serupa di masyarakat.

Agung Suyoga menambahkan pentingnya peran sosial media turut berperan membangun mindset di masyarakat bagaimana cara menjaga lingkungan dan alam.

Pantai Mercure dipilih karena kegiatan ini tidak hanya bersih bersih pantai, ada juga pelepasan tukik dan penanaman terumbu karang. Kebetulan Kelompok Sungai Bahari konsen di penanaman terumbu karang disini lokasinya, sehingga dijadikan satu sekaligus juga bisa mengajak teman-teman yang terlibat untuk ikut memahami tentang terumbu karang, skema penanaman dan perakitan anak-anak terumbu karang.

“Semoga ini bisa berlanjut bukan di saya saja tapi bisa menggetok-tularkan harapan-harapan baru ke teman-teman yang lain dan bisa sering dilakukan mungkin berapa bulan sekali. Ini juga termasuk bagian dari syukuran karena diberikan doa restu dari teman-teman dan dukungan semesta tanggal 2 September kemarin saya dilantik kembali jadi DPRD,” ungkapnya.

Komang Sudiarta yang kerap disapa Om Bemo dari komunitas Malu Dong menjelaskan sampah yang dikumpulkan nantinya akan diolah. Untuk sampah anorganik langsung diberikan pada anggota “Malu Dong” untuk diolah lagi di TPS mereka.

Menurutnya kebersihan pantai bukan pengelola saja yang harus bertanggung jawab, ada masyarakat yang hadir seperti hari ini banyak kemasan hasil dagang itu sendiri.

“Ini yang perlu kita edukasi dan kalau bisa ada aturan yang tegas bagaimana mereka bisa berjualan. Saya lihat mereka berjualan di mana-mana sampahnya ada di mana-mana,” ujarnya.

Disebutkan sampah itu ada dari darat, namun ketika musim hujan akan muncul sampah-sampah yang dari laut. Terkait program edukasi akan terus menerus dan tidak terputus dengan harapan bisa sampai di masyarakat sehingga mereka bisa bertanggung jawab atas persoalan sampahnya sendiri. (bas)