Bertemu Dr. Mangku Pastika, M.M., Pengusaha Khawatirkan Alih Fungsi Lahan Ancam Keberlangsungan Budidaya Kopi

(Baliekbis.com), Pengusaha kopi yang juga pemilik Suksma Kopi Ubud Komang Sukarsana mengatakan dalam sepuluh tahun belakangan ini permintaan kopi sangat bagus, terus meningkat.

Namun di sisi lain, ia mengkhawatirkan produksi kopi bisa menurun akibat adanya alih fungsi lahan yang makin tidak terbendung. Padahal permintaan kopi terus meningkat dan harganya cukup bagus.

“Kalau bisa dibuatkan aturan atau Perda khusus yakni minimal 10 persen untuk lahan kopi. Sehingga kopi yang menjadi salah satu andalan Bali bisa terus dikembangkan,” harap Komang Sukarsana saat menerima Anggota DPD RI Dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika, M.M. di Suksma Bali Kopi Ubud belum lama ini.

Dalam pertemuan tersebut, Mangku Pastika didampingi Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Menurut Sukarsana, yang juga membudidayakan tanaman kopi di kawasan Kintamani ini, belakangan ini alih fungsi lahan-lahan produksi di daerahnya terus terjadi. Kondisi ini bila tidak diatasi akan berdampak pada ketersediaan lahan kopi.

Di lain sisi permintaan kopi terus meningkat. Belakangan ini  permintaan dari Dubai dan beberapa negara lain cukup besar. “Jadi perlu ada proteksi untuk melestarikan lahan-lahan kopi ini khususnya di Kintamani,” tambahnya.

Dalam menggeluti bisnis kopi, Komang tidak sekadar memproduksi kopi untuk diminum. Ia juga bikin kopi kreatif, kopi kesehatan. Di lahannya yang cukup luas, mantan guru ini juga mengedukasi wisatawan yang datang untuk mengenal budidaya kopi.

“Kita kembangkan kopi yang berhubungan dengan tourism. Bagaimana masa depan kopi, baik pengemasannya, juga kesejahteraan petaninya serta menjaga lingkungan. Sebab ini yang juga menjadi daya tarik. Mereka ke ladang bisa lihat langsung kopi,” tambahnya.

Mendengar paparan tersebut, Mangku Pastika mengatakan knowledge tentang kopi ini penting, agar mereka tahu bagaimana prosesnya serta manfaat kopi.

“Penting menjaga kualitas sebagai komitmen.
Kopi itu enak dan bikin perasaan happy. Jadi gak usah jauh-jauh kalau mau happy,” ujar mantan Gubernur Bali dua periode ini. Dalam kunjungannya, pihak Suksma Kopi memperkenalkan juga racikan kopi dengan jahe dan lemon grass yang rasanya segar.

Di sisi lain, Mangku Pastika berpesan agar produk yang dijual disertai narasi yang menarik sehingga konsumen jadi paham. Pengusaha juga perlu membangun kemampuan komunikasi, bukan hanya bahasa (Inggris) tapi juga gestur, dll. (bas)