BI Bali Dorong Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (Kupva BB) Sambut Kebangkitan Pariwisata Melalui Digitalisasi
(Baliekbis.com), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar acara sosialisasi yang bertajuk Penguatan Sinergi, Kompetensi, dan Digitalisasi KUPVA BB pada 9 Februari 2023. Kegiatan yang dihadiri oleh 321 pengurus dan pegawai KUPVA BB di seluruh Provinsi Bali tersebut menjadi rangkaian dengan HUT APVA Bali ke-39 dan dilaksanakan secara hybrid. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi, penguatan kompetensi dan menumbuhkan kesadaran akan digitalisasi KUPVA BB di era digital ini.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2022 tumbuh positif 4,84 persen dari sebelumnya mengalami kontraksi -2,46 persen di 2021. Sektor pariwisata Bali mulai bangkit dan tercatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali sebanyak 2,16 juta orang atau rata-rata 179.646 orang per bulan telah memberikan dampak pada meningkatnya transaksi KUPVA BB berizin dari Rp2,8 triliun di 2021 menjadi 10,4 triliun Rupiah di 2022 atau meningkat sebesar 601,9 persen (yoy).
Namun demikian, peningkatan jumlah transaksi di tahun 2022 masih belum mencapai jumlah transaksi yang terjadi di masa sebelum pandemi yang tercatat sebesar Rp38,5 triliun pada tahun 2019. Seiring dengan dengan peningkatan jumlah wisatawan tersebut, Bank Indonesia berharap agar KUPVA BB semakin meningkatkan layanannya menjadi lebih mudah, aman, dan lancar antara lain melalui penguatan kompetensi SDM dan digitalisasi.
Seluruh pengurus dan pegawai KUPVA BB wajib mengikuti sertifikasi SPPUR mulai dari jenjang pelaksana, penyelia, dan pejabat eksekutif, di mana pada tahun 2022 telah dilakukan sertifikasi sebanyak 210 orang dari 925 orang atau 22,7% dari seluruh pekerja di KUPVA BB. Selain itu, dari sisi digitalisasi diharapkan agar pengembangan website www.authorizedmoneychanger.co.id yang memberikan kemudahan mengetahui lokasi KUPVA BB dan preorder penukaran, dapat dikembangkan dalam transaksi pembayaran penukaran ke rupiah dengan memanfaatkan instrument digital seperti QRIS.
Trisno juga memaparkan bahwa dengan diimplementasikannya QRIS cross border, diharapkan akan menjadi alternatif pembayaran yang semakin memberikan kemudahan wisatawan mancanegara melakukan penukaran dan pembelanjaan di Indonesia dan khususnya Bali. Di akhir acara tersebut, Trisno Nugroho menekankan kembali agar KUPVA BB jangan takut dengan digitalisasi, karena itu kunci untuk bertahan di masa kini. Pada kesempatan tersebut, seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan experience QRIS dengan melakukan scan QRIS yang disediakan. (ist)