BNN Mesti Optimalkan Upaya P4GN
Lebih jauh Pastika menyampaikan bahwasannya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara masif dan melibatkan peran segenap unsur masyarakat termasuk didalamnya peran dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) serta partisipasi dari CSR. Ditambahkan Pastika, disamping upaya pencegahan, rehabilitasi terhadap para pengguna narkoba perlu terus diintensifkan. “Jika memungkinkan di Bali agar dibangun pusat rehabilitasi. Saya juga sudah bertemu dengan Universitas Shanghai China untuk pengembangan pengobatan tradisional bagi pengguna narkoba. Penindakan tetap jalan, pencegahan dan rehabilitasi juga harus jalan terus, ” imbuhnya.
Gubernur Pastika yang didampingi Penjabat Sekda Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Ardha dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Bali Dewa Putu Mantera juga meminta agar BNN terus meningkatkan kinerjanya mengingat tantangan ke depan yang semakin kompleks dan sulit serta bersikap tegas terhadap setiap tindakan penyalahgunaan narkoba. ” Sekarang sudah beredar hampir 71 jenis narkoba, tantangan kedepan semakin sulit dan kompleks. Untuk itu kita harus terus percanggih sistem dan tingkatkan sinergi yang ada. Kita selamatkan generasi muda dari bahaya narkoba,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko menyampaikan bahwasannya pihaknya terus meningkatkan kerjasama dengan semua pihak khususnya dalam upaya pencegahan serta pemberantasan dari penyalahgunaan narkoba. Disamping membangun sistem yang canggih, upaya penyuluhan terkait bahaya narkoba ketengah masyarakat serta keterlibatan desa adat dalam upaya pencegahan narkoba juga terus diintensifkan. ” Sistem di lembaga kemasyarakatan pun rencananya kita perbaiki sehingga tidak ada lagi kesan bahwa lapas sebagai tempat perdagangan narkoba, ” imbuhnya. Pihaknya juga menyambut baik keinginan Pemprov Bali untuk membangun pusat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba, dan BNN siap mendukung upaya tersebut. (sus)