BPR Kanti-Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Gelar Seminar “Memuliakan Wanita”, Kualitas dan Peran Perempuan Bali Terus Meningkat

(Baliekbis.com), Peran wanita sangat penting dalam membentuk karakter dan moral generasi penerus bangsa. Wanita memainkan peran penting dalam berbagai bidang, termasuk pelestarian budaya, organisasi, dan pemerintahan. Memuliakan perempuan adalah tanggung jawab bersama. Semakin kuat perempuan, semakin kuat pula keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Demikian antara lain mengemuka dalam Seminar Nasional dalam rangka memperingati Hari Ibu dan Hari Kasih Sayang, bertema “Memuliakan Wanita: Membentuk Generasi Cerdas, Mulia, dan Bermartabat Menuju Indonesia Emas 2045” yang digelar BPR Kanti Bank BPR Kanti bersama Tim Penggerak PKK Provinsi Bali di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat (31/1/2025).

Seminar diikuti sekitar 1.500 peserta dibuka Pj. Gubernur Bali yang diwakili Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Bali, Dr. drh. Luh Ayu Aryani dengan pemukulan gong. Turut hadir Direktur Utama Bank BPR Kanti Made Arya Amitaba, Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. drg. Ida Mahendra Jaya serta narasumber di antaranya Dra. Hj. Okky Asokawati, M.Si., Master of Psychology, Aktris, Model yang juga Anggota DPR RI (Periode 2009-2018) yang membawakan materi “Karakteristik Wanita Mulia”, Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali yang dibawakan Prof. Dr. A.A. Istri Atu Dewi, SH.,MH., dengan materi “Penguatan Krama Istri melalui PAKIS Bali” dan Bunda Arsaningsih seorang Tokoh spiritual healer, yang memberikan materi tentang ‘Pemberdayaan Wanita melalui Spiritual’.

Dr. Ayu Aryani mengatakan, perempuan merupakan pilar penting dalam keberlangsungan adat, budaya, dan ekonomi di Bali. Berdasarkan data BPS jumlah penduduk perempuan di Bali mencapai 1.403.460 jiwa yang tersebar di berbagai sektor, mulai dari pertanian, usaha mikro kecil menengah (UMKM), hingga pemerintahan dan legislatif.

Dikatakan kualitas peran perempuan di Bali terus meningkat. Seperti keterwakilan perempuan dalam legislatif di Bali terus bertambah. “Ini menjadi bukti kesetaraan gender bukan lagi sekadar wacana, tetapi menjadi bagian dari realitas yang terus kita perjuangkan bersama,” ujarnya.

Dirut Bank Kanti Made Arya Amitaba

Namun perempuan di Bali masih menghadapi tantangan masalah kesehatan, kekerasan berbasis gender, serta keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan data dari Simfoni PPA, pada tahun 2024 tercatat sekitar 383 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang mencakup kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual.

Mengatasi hal itu, Pemprov Bali telah melakukan berbagai upaya seperti pelatihan keterampilan dan pemberdayaan ekonomi, terutama mereka yang berada di desa dan wilayah terpencil, mengawasi pelaksanaan program pemenuhan hak anak, termasuk pendidikan dan kesehatan serta upaya mencegah kekerasan dalam rumah tangga. “Memuliakan perempuan adalah tanggung jawab bersama. Semakin kuat perempuan, semakin kuat pula keluarga, masyarakat, dan bangsa,” jelasnya.

Dirut Bank Kanti Made Arya Amitaba mengatakan, seminar ini adalah bentuk edukasi dan literasi yang menyasar kaum perempuan. BPR Kanti memiliki komitmen untuk berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat.

Amitaba berharap melalui berbagai inisiatif yang dilakukan, perempuan Bali dapat menjadi teladan dan inspirasi bagi perempuan Indonesia dalam mewujudkan generasi emas menuju Indonesia Emas 2045.

Saat ini Indonesia sedang menuju generasi emas, dan untuk mewujudkan generasi emas diperlukan orang tua yang juga emas. “Untuk menghasilkan orang tua yang berkualitas, tentu saja memerlukan persiapan yang matang. Seperti yang telah kami lakukan dua tahun yang lalu, kami melaksanakan kegiatan menata perkawinan (kursus pranikah), yang menghadirkan para ahli di bidang reproduksi dan hukum perkawinan menurut adat,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bali Bidang Keuangan dan Perbankan ini.

Amitaba menjelaskan dalam audiensi dengan Pj. Gubernur, terbersit ide mengenai kegiatan untuk memuliakan wanita. Hal ini semakin diperkuat saat Stakeholder Gathering belum lama ini, dimana Pj. Gubernur mengatakan pentingnya memuliakan wanita. Oleh karena itu, Amitaba menilai penting untuk mengadakan seminar mengenai memuliakan wanita.

Amitaba mengaku termotivasi oleh Presdir Grameen Bank Bangladesh Muhammad Yunus yang menerima penghargaan Nobel karena kepeduliannya kepada perempuan sehingga ia berhasil mengangkat ekonomi perempuan di Bangladesh. “Ini menjadi motivasi BPR Kanti untuk meningkatkan peran kaum perempuan,” tambah Amitaba.

Sementara itu Ida Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar yang dinilai sangat tepat dan strategis, karena mengangkat peran penting wanita, baik di dalam keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja.

Ida Mahendra menjelaskan seminar ini sangat penting untuk meningkatkan wawasan kaum perempuan mengenai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Melalui seminar ini dapat tumbuh interaksi, komunikasi dan sosialisasi, membangun jejaring sosial serta sama antar pemerintah, swasta, dan antarorganisasi wanita. Ia mengajak kaum perempuan untuk terus meningkatkan kualitas diri. Ia juga mengajak perempuan Bali untuk tetap menjaga kearifan lokal di tengah perkembangan zaman. (ist)

Leave a Reply

Berikan Komentar