Buka Sarasehan PKB 2019, Wagub Cok Ace Harapkan Sumbangsih ide Baru Bagi Penguatan Visi dan Pembangunan Semesta Provinsi Bali
(Baliekbis.com), Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak para akademisi, seniman dan generasi muda bisa menghasilkan ide-ide baru terutama untuk penguatan visi nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digaungkan pemerintah Provinsi Bali. “ Saya harap kegiatan ini bisa secara serius bisa menggali makna dan filosofi yang terkandung dalam visi tersebut, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat Bali kedepan,” tandas pria yang akrab disapa Cok Ace ini dalam pembukaan Sarasehan Serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 41 di Gedung Citta Kelangen, institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Selasa, (2/7) pagi.
Dalam saresehan yang mengambil tema ‘Memutar Arah Angin, Pengarusutamaaan Kearifan Lokal Bali untuk Kesejahteraan Umat Manusia’ tersebut, Cok Ace juga mengajak para peserta untuk menggali nilai-nilai kebudayaan Bali sesuai dengan tema yang diusung kali ini. “ Dalam konteks ini, kita memuliakan sumber-sumber daya angin, yang dapat dimaknai pula sebagai sumber nafas kehidupan yang memberikan jiwa bagi masyarakat Bali,’ papar penglisir Puri Ubud ini.”Khususnya jika dikaitkan dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai sebuah kebaikan untuk semua dalam konteks NKRI,” tambahnya lagi.
Lebih jauh, Cok Ace menjelaskan bahwa Bentang alam Pulau Bali adalah wilayah yang minim mineral dan minus pula keragaman sumber daya alam. “ Namun pulau Bali dan masyarakatnya kaya akan nilai-nilai budaya, potensi kebudayaan yang merupakan modal yang sangat handal untuk disumbangkan bagi pembangunan semesta,” tandas sosok seniman tari ini. “untuk itu, penting untuk menggali potensi budaya Bali agar bisa dirumuskan dan dimantapkan untuk nantinya bisa dimanfaatkan bagi orang banyak,’ tukasnya.
Saresehan yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerjasama dengan ISI Denpasar ini, diadakan sebagai salah satu agenda utama dalam gelaran PKB ke 41 kali ini. Sebagai keynote speaker, hadir Bambang Suwarno, akademisi Universitas Gadjah Mada. Lalu Ida Wayan Oka Granoka Gong maestro seni dan budaya, akademisi universitas Negeri Yogjakarta Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma, MS serta Rektor ISI Denpasar Prof. Dr I Gede Arya Sugiartha, S.Skar,M.Hum. Sarasehan dihadiri kalangan akademisi, budayawan, seniman serta mahasiswa. (ist)