Bupati Bangli Pimpin Karya Bakti Ratakan Jalan TMMD di Peninjoan
(Baliekbis.com), Bupati Bangli I Made Gianyar, S.H.,M.Hum.,M.Kn., didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli Ir. Ida Bagus Gde Giri Putra,M.M., dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, Jumat (15/02) menghadiri Karya Bakti Pra Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke 104 di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Dalam kegiatan karya bakti ini, Bupati I Made Gianyar dan jajaran juga ikut melaksanakan perataan badan jalan dan membersihkan drainase. Di lokasi kegiatan Karya Bhakti Pra TMMD hadir juga Dandim 1626 Bangli Letkol Cpn. Andy Pranoto M.Sc., unsur TNI/Polri dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli serta masyarakat setempat.
Bupati Made Gianyar mengatakan dirinya yang lahir dari desa, di memiliki komitmen untuk membangun desa-desa di Bangli agar lebih maju. Oleh karenanya, saat pertama kali dilantik sebagai Bupati Bangli, ia membuat kebijakan membangun Bangli dari desa dan membangun desa dari keluarga, dengan berbagai program unggulan, seperti Gerbangdessigot, Gerbang Gita Santi, ADD yang besar dan hotmix masuk desa.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya, karena program membangun Bangli dari desa yang sudah berjalan di Kabupaten Bangli sejak tahun 2011, sejalan dengan apa yang dilakukan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo melalui nawacita nomor tiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dan membangun Indonesia dari desa.
Bupati juga bercerita, dulu program hotmix masuk desa sempat diragukan oleh beberapa tokoh, apakah program ini bisa terlaksana. Ternyata sekarang tidak hanya jalan kabupaten yang ada di desa yang sudah terhotmix, tetapi juga jalan kabupaten yang ada di banjar-banjar sudah terhotmix. “Dulu target saya hanya jalan kabupaten di desa dan jalan menuju kantor desa saja yang akan dihotmix. Astungkara ternyata sekarang jalan antar banjar juga sudah terhotmix,” ungkap Bupati.
Bupati juga meminta masyarakat bisa membangun pola pikir jangan sering mengatakan tidak. Ia mengatakan, untuk kemajuan tidak boleh ada kata tidak. Semua harus bilang bisa, bisa dan bisa. Ia mencontohkan, kalau dari awal masyarakat bilang tidak bisa, pasti jalan karya bakti TMMD ini tidak akan pernah ada. Karena masyarakat bilang bisa, maka jadilah jalan TMMD hasil kolaborasi TNI, pemerintah daerah dan masyarakat. Coba masyarkat kemarin bilang tidak, maka jalan ini (TMMD) tidak akan pernah ada.
Untuk kemajuan dan hal-hal yang baik, saya minta masyarakat hilangkan kata tidak bisa. Diajak ini tidak bisa, diajak itu tidak bisa. Mulai sekarang harus katakan bisa, bisa dan bisa. “Kata tidak hanya untuk narkoba, kekerasan, terorisme dan korupsi,” terangnya. Ia juga mengatakan, konsep jalan yang dibangun melalui TMMD sekarang lebih lengkap, karena setelah jalan dibangun, tidak berhenti sampai pada pemasangan batu gladak saja, tetapi sampai dilapen.
“Karena sudah terbiasa dengan jalan hotmix, saya yakin masyarakat tidak akan puas kalau jalan TMMD hanya sampai dipemasangan batu gladak. Oleh karenanya, di Kabupaten Bangli jalan TMMD dibangun sampai dilapen”, ucapnya. Sementara Dandim 1626/ Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto, M.Sc., pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengikhlaskan tanahnya untuk dijadikan akses jalan TMMD.
Dandim mengatakan, setelah jadi nanti, jalan dengan panjang 1,5 Kilometer dan lebar 5 Meter ini akan memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan perekonomian masyarakat Desa Peninjoan. “Terima kasih saya sampaikan kepada masyarakat yang sudah merelakan tanahnya untuk akses jalan TMMD, yakinlah jalan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian masyarakat disini”, terangnya.
Dandim menambahkan, tujuan utama dari kegiatan TMMD bukan hanya menyasar terbangunya fisik jalan yang menghubungkan Banjar Tampuagan dengan Banjar Penarukan, tetapi bagaimana TNI bisa melestarikan semangat gotong royong kepada masyarakat sebagai warisan leluhur.
Menurutnya gotong royong merupakan modal utama untuk bisa meningkatkan stabilitas di masing-masing wilayah. Karena alasan inilah TNI terus melakukan TMMD, karena sasaran kita tidak hanya pembangunan fisik, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana menanamkan dan melestarikan semangat gotong royong.
“Kalau sasaranya hanya fisik, Bapak Bupati pasti bisa menyelesaikan pembangunan jalan ini, dengan menyerahkan ke pihak ketiga, pasti selesai. Tapi disana tidak ada nilai gotong royong seperti ini. Kita sama-sama bekerja, pemerintah bekerja, TNI bekerja dan masyarakat juga bekerja” ucapnya. (job)